DbClix
SentraClix

Thursday, May 28, 2009

Stress Check-Up

Menurut laporan WHO (organisasi kesehatan dunia) dari 13.836.000 kasus kematian di Negara-negara maju pada tahun 2001, kematian yang disebabkan oleh serangan jantung sebanyak 3.512.000 kasus, sedangkan yang disebabkan oleh serangan stroke sebanyak 3,346.000 kasus (secara bersama-sama menjadi sekitar 49,56 %) dibandingkan dengan kematian akibat kecelakaan lalu lintas yang sebanyak 669.000 kasus (hanya 19,05%).
Pada tahun 2002 menurut catatan sebuah asosiasi Mortality Rate, dari 57.029.000 kasus kematian, kematian yang disebabkan oleh penyakit pembuluh darah (kardiovaskular) sebanyak 29,34%, sedangkan kematian yang disebabkan oleh serangan jantung sebanyak 12,64 %; sehingga secara bersama-sama menjadi sekitar 41,98 %.

Menurut catatan di Amerika Serikat pada tahun 2004 terdapat 2.397.615 kasus kematian, dimana kematian akibat serangan jantung sebanyak 652,486 kasus (sekitar 27 %), sedangkan kematian akibat serangan penyakit pembuluh darah sebanyak 150.074 kasus (sekitar 6%); sehingga kalau dijumlahkan menjadi sekitar 34 %.
Di Indonesia pada tahun 2007-2008 tercatat (oleh Balitbang Depkes RI), yang paling banyak menyebabkan kematian untuk penduduk di daerah perkotaan adalah stroke (sekitar 15,9 %), sedang untuk daerah pedesaan stroke adalah penyebab kematian yang kedua (sekitar 11,5 %)
Mencegah selalu lebih baik dari mengobati, untuk itu diperlukan usaha yang rasional dan maksimal agar kita terhindar dari serangan jantung dan stroke !
Hampir 50% penderita stroke menjadi cacad ringan atau berat, 30% meninggal, dan sisanya dapat disembuhkan (OTC Digest Edisi 31 tahun III Maret 2009). Adapun cacad yang umum terjadi adalah :
• Kelumpuhan satu sisi anggota tubuh atau seluruh tubuh.
• Mengalami masalah bahasa, temasuk pelo.
• Sulit buang air kecil (inkontinensia) dan buang air besar (sembelit) sehingga harus dipasang kateter.
• Tidak dapat makan dan minum, mengeluarkan liur di salah satu sisi mulut.
Siapa yang paling besar kemungkinannya terserang stroke atau serangan jantung koroner ???
Cara yang paling rasional untuk menjawab pertanyaan diatas adalah dengan cara mengukur faktor risiko, yaitu dengan menilai :
• Faktor usia : semakin tua semakin besar risiko (semakin tua pembuluh darah semakin kaku, tidak elastik, semakin menebal dan mudah tersumbat atau mudah pecah/robek; sehingga kemampuannya untuk mengalirkan darah keseluruh tubuh semakin menurun)
• Faktor obesitas (kegemukan) : semakin berat badan, semakin besar risiko. Body Mass Index di atas skor 30 harus hati-hati (semakin berat badan seseorang atau semakin tinggi skor BMI, maka semakin banyak unsur lemak di dalam tubuh seseorang, disamping itu jantung juga dituntut untuk semakin kuat memompa darah keseluruh tubuh, disamping memberikan beban tambahan kepada sistem tulang belulang, sendi, otot, syaraf dan sistim lainnya) [Body Mass Index dapat dihitung dengan membagi berat badan (kg) dengan kuadrat tinggi badan (meter)]
• Faktor rokok : semakin banyak merokok, semakin besar risiko (kecuali menyebabkan kanker rokok dapat menyebabkan penyempitan pada pembuluh darah tepi, sehingga pada akhirnya dapat menyebabkan gangguan pada stabilitas rangsangan syaraf ke otot jantung dengan akibat terganggunya irama jenyut jantung dan lemahnya kekuatan otot jantung untuk memompa darah ke seluruh tubuh)
• Faktor hipertensi (tekanan darah tinggi) : semakin tinggi tekanan darah semakin besar risiko. Tekanan darah di atas 130/80 mmHg harus hati-hati (tekanan darah tinggi adalah akibat langsung dari pikiran dan perasaan yang tegang; penggunaan obat-obatan antihipertensi dan diuretikum hanya menurunkan tekanan darah dalam jangka waktu tertentu saja dan selanjutnya akan menyebabkan ketergantungan dalam waktu yang sangat lama)
• Faktor denyut jantung : semakin cepat denyut jantung semakin besar risiko. Denyut nadi di atas 80 kali/menit (dalam keadaan istirahat) harus hati-hati (denyut jantung yang cepat adalah akibat dari perasaan takut, bingung, tegang, marah, benci, dendam, sakit hati atau karena sebab lainnya; denyut jantung yang terlalu cepat akan menyebabkan gangguan pada irama denyut jantung dan menyebabkan kerusakan pada otot jantung)
• Faktor Diabetes Mellitus (kencing manis) : semakin tidak terkendali kenaikan kadar gula darah, semakin besar risiko (penyakit ini adalah penyakit sistemik dan seringkali menyebabkan terganggunya fungsi dan jaringan organ tubuh yang lain, mengendalikan kadar gula dalam darah adalah sangat penting untuk mencegah terjadinya gangguan pada jantung atau pembuluh darah)
• Faktor cholesterol : semakin tinggi kadar ldl cholesterol dalam darah, semakin besar risiko. Kadar ldl cholesterol di atas 100 mg/dl harus hati-hati (kadar low density lipoprotein cholesterol yang tinggi dalam darah adalah akibat dari organ hati yang tidak berfungsi dengan baik karena ketidak seimbangan simpatis dan parasimpatis, sangat berhubungan dengan ketegangan dalam pikiran/perasaan yang merusak pola tidur yang ideal, tidak semata-mata berhubungan dengan makanan saja)
• Faktor stress : semakin tidak mampu mengatasi stress, semakin besar risiko (dapat diukur dengan stress analyzer)
• Faktor kepribadian : kepribadian tipe A, 4 sampai 5 kali lebih besar risikonya dari kepribadian tipe B. Semakin sering marah-marah, semakin besar risiko (dapat ditetapkan dengan mengisi tes kepribadian yang diperkenalkan oleh Dr. Peter Tyrer, seorang psikiater dari UK)
• Faktor keturunan : semakin banyak anggota keluarga (ayah, ibu, kakek, nenek, dll) yang pernah mengalami serangan, semakin besar risiko.
• Faktor tidur : Semakin sering mengalami insomnia semakin besar risiko (tidur yang tidak berkualitas : tidak nyenyak, sering terbangun, banyak mimpi yang menyeramkan, bangun pagi yang tidak segar dan tidak bersemangat akan menyebabkan penurunan fungsi pemulihan dan regenerasi dari sel-sel yang rusak, juga mengurangi stabilitas rangsangan syaraf parasimpatis ke jantung)
USAHA PENCEGAHAN
Terdapat beberapa faktor risiko yang memang tidak mungkin untuk dirubah, misalnya faktor usia dan keluarga/herediter, akan tetapi faktor risiko lainnya mungkin masih dapat diupayakan untuk berubah, tentunya dengan tekad yang luar biasa dan semangat yang tinggi, yaitu dengan :
1. memperbaiki pola makan, mengurangi lemak dan karbohidrat
2. berhenti : merokok, berjudi, pulang pagi, dan kebiasaan buruk lainnya
3. berolah raga secara teratur, ringan tetapi sering
4. hidup lebih tenang, bersikap lebih sabar, tidak memaksakan diri untuk mengejar sesuatu yang tidak mungkin dicapai
5. membebaskan diri dari ”belenggu” masa lalu yang pahit
6. relaksasi dan meditasi secara teratur
7. tidur lebih dalam atau lebih nyenyak
8. tidak membuat susah orang lain dan lebih banyak beramal
9. memeriksakan diri secara teratur dengan medical check-up dan stress check-up
10. melihat hidup dan kehidupan ini dari sudut pandang yang lebih proporsional
catatan :
1. menggunakan obat-obatan kimiawi untuk ”menyembuhkan” segala penyakit boleh saja dilakukan, namun perlu diingat bahwa setiap obat akan memberikan efek samping yang tidak baik untuk tubuh kita. Semua yang lebih bersifat alami akan lebih baik. Sesungguhnya obat-obatan yang ada hanya dapat mengurangi atau meghilangkan gejala saja, bukan menyembuhkan penyakit.
2. serangan pertama belum tentu yang terakhir, masih ada serangan-serangan berikutnya apabila faktor risikonya tetap ada !
APA YANG DILAKUKAN PADA STRESS CHECK-UP ?
1. pemeriksaan dengan Stress Analyzer adalah untuk mengetahui
a. kemampuan seseorang menghadapi stress
b. ketahanan tubuh seseorang menghadapi stress
c. keseimbangan syaraf simpatis-parasimpatis
d. tingkat penebalan pembuluh darah tepi (yang akan menyebabkan sumbatan)
e. stabilitas rangsang listrik ke jantung
2. mengukur tekanan darah, denyut nadi, berat dan tinggi badan, serta kondisi fisik lainnya
3. pemeriksaan kadar gula darah dan kadar ldl cholesterol dalam darah
4. mencatat faktor risiko lainnya.
5. menghitung skor kemungkinan terserang stroke atau jantung koroner akibat stress.
Apabila anda memiliki banyak faktor risiko dan ingin mencegah serangan stroke atau jantung koroner, silahkan menghubungi :
Dr. R. Surya Widya SpKJ
Jl. Raya Kelapa Kopyor CE 2/10
Kelapa Gading Permai
Jakarta utara 14240
Telepon : 021-4521263, fax : 021 45840955, HP 08161983456
Cegah sebelum terlambat,
serangan stroke atau serangan jantung koroner
akan membuat anda invalid secara total atau
sebagian, dan kehilangan hari depan anda !!!

Related Post :

0 comments: