Li Xiaolong (baca: Li Siaolung, 1940 - 1973), nama aslinya Li Zhenfan, leluhurnya berasal dari kota Fo Shan – propinsi Guang Dong – Tiongkok, terlahir di San Francisco – USA, nama latinnya ialah Bruce Lee.
Sejak masa kecil Li Xiaolong berbadan lemah dan sering sakit, orang tuanya demi mengupayakan pertumbuhannya yang sehat, maka ketika Li kecil berusia 7 tahun ia diikutkan latihan Tai Chi, tak dinyana semenjak saat itu Bruce Lee telah menapaki jalan ilmu bela diri, dan telah berhasil memperoleh sebuah nama besar.
Tahun 1955, Bruce Lee yang berusia 13 tahun mengangkat Ye Wen sebagai guru dan mempelajari ilmu silat Yong Chun. Meskipun Bruce Lee masih bocah, tetapi sangat sungguh hati dalam berlatih, ia di dalam rumahnya mendirikan sebuah orang-orangan dari balok-kayu, setiap hari berlatih tak kenal lelah menghadapi si balok kayu. Tatkala itu Bruce Lee yang muda belia dan telah menguasai ilmu sesungguhnya, suka menjajal orang lain, juga karenanya sering bikin onar, itulah sebabnya orang tuanya mengirimnya ke universitas Washington di Seattle – USA. Ia di universitas studi ilmu filsafat dan pshychologi, banyak menambah wawasan, kemudian tidak lagi terdengar keonaran berkelahi dengan orang lain.
Justru di bidang seni bela diri Bruce Lee jauh lebih maju, tempaan latihannya menghasilkan jurus dan tendangan ala Bruce: “Li – si tiga kaki”, “Jotosan berjarak 1 inchi” dll., juga mahir bermain toya (tongkat) pendek maupun panjang, nun-chaku dll senjata, menekuni pula Qi Gong (baca: Chi kung = ilmu tenaga dalam) dan Ying Gong (Ilmu kanuragan). Tahun 60 an, ia telah mencipta ilmu bela diri yang gerakannya mengalir lincah, disebut “Jie Quan Dao (Terkenal dengan Jeet Kune Do)”. Tahun 1964, ia mengikuti “Kompetisi Karate-do Long Beach” yang diadakan di California – USA, lalu ditaksir oleh William Dozier, produser film seri TV dan mengundangnya mengikuti audisi.Ayah Bruce Lee, Li Hai Quan adalah pemain opera Canton terkenal, oleh karena itu Bruce Lee semasa bocah sudah sering ikut main opera, audisi kali ini tentu lancar-lancar saja.
Tahun 1966, Bruce Lee teken kontrak peran dengan perusahaan siaran USA untuk 30 serial TV . Karena peran Bruce Lee di dalam tidak begitu penting, juga hanya tampil secara singkat, maka ia memutuskan kembali dan berkiprah di Hong Kong, mulai menggarap film silat, tak disangka sekali menggebrak langsung meledak, dan bikin heboh di dalam dan luar negeri. Bruce Lee total telah berperan di 5 film: (th 1971), (th 1972), (th 1972), (Th 1973) dan (Diselesaikan th 1978). Di dalam film-film tersebut, tendangan memutar Bruce Lee yang ganas, tendangan melayang dan ketangkasan Nun Chakunya semuanya telah membius penonton. Mengandalkan penguasaan seni bela diri yang bagus dan karisma di depan kamera, mendiang Bruce Lee tidak hanya pada awal tahun 70 an menimbulkan booming film “Kung Fu”, ia membuat orang seluruh dunia menilai film Tiongkok dengan lebih respek, boleh dibilang telah menggemparkan seluruh dunia.
Sebagai aktor, Bruce Lee telah mempelopori orang Tionghoa berhasil menembus Hollywood, bersamaan itu membuat film action menjadi salah satu film andalan dunia perfilman Hong Kong, ini adalah sumbangsih besarnya di dalam bidang kebudayaan film. Namun sebagai pakar ilmu bela diri, film Bruce Lee minim dengan interpretasinya tentang spiritualitas ilmu silat Tiongkok. Di dalam filmnya yang tersohor, para penonton bersorak sorai dengan tendangan dan pukulannya yang cepat-ganas serta semangat kebangsaan mereka bergelora oleh jalan ceritanya, tetapi pencarian taraf spiritualitas, penghargaan terhadap moralitas Kung Fu dan criteria terhadap penempaan jiwa seorang pesilat di dalam seni bela diri/Wu Shu - Tiongkok, di dalam film-filmnya sangat jarang dibahas.
Tanggal 20 Juli tahun 1973 Bruce Lee meninggal secara mendadak, penyebab kematiannya misterius. Sesudah Bruce Lee menjadi orang terkenal di dunia perfilman, ia bekerja keras siang-malam. Popularitasnya diperoleh terlalu cepat, secara psikologis tak mampu diselaraskan, ditambah lagi seringkali mengandalkan asupan doping, spiritnya lambat laun terperosok ke dalam kondisi tidak normal. Jelas, berbarengan dengan pencapaian puncak karir dalam dunia perfilman, Bruce Lee belum mampu menemukan cara untuk melepaskan keterikatannya terhadap nama dan kepentingan, dari dalam ilmu silat Tiongkok, hal ini bagi mendiang Bruce Lee yang selama hidupnya menuntut ilmu di dalam Wu Shu, boleh dibilang adalah penyesalan terbesar.
Sumber: http://www.epochtimes.com/b5/8/7/20/n2197917.htm*
Sejak masa kecil Li Xiaolong berbadan lemah dan sering sakit, orang tuanya demi mengupayakan pertumbuhannya yang sehat, maka ketika Li kecil berusia 7 tahun ia diikutkan latihan Tai Chi, tak dinyana semenjak saat itu Bruce Lee telah menapaki jalan ilmu bela diri, dan telah berhasil memperoleh sebuah nama besar.
Tahun 1955, Bruce Lee yang berusia 13 tahun mengangkat Ye Wen sebagai guru dan mempelajari ilmu silat Yong Chun. Meskipun Bruce Lee masih bocah, tetapi sangat sungguh hati dalam berlatih, ia di dalam rumahnya mendirikan sebuah orang-orangan dari balok-kayu, setiap hari berlatih tak kenal lelah menghadapi si balok kayu. Tatkala itu Bruce Lee yang muda belia dan telah menguasai ilmu sesungguhnya, suka menjajal orang lain, juga karenanya sering bikin onar, itulah sebabnya orang tuanya mengirimnya ke universitas Washington di Seattle – USA. Ia di universitas studi ilmu filsafat dan pshychologi, banyak menambah wawasan, kemudian tidak lagi terdengar keonaran berkelahi dengan orang lain.
Justru di bidang seni bela diri Bruce Lee jauh lebih maju, tempaan latihannya menghasilkan jurus dan tendangan ala Bruce: “Li – si tiga kaki”, “Jotosan berjarak 1 inchi” dll., juga mahir bermain toya (tongkat) pendek maupun panjang, nun-chaku dll senjata, menekuni pula Qi Gong (baca: Chi kung = ilmu tenaga dalam) dan Ying Gong (Ilmu kanuragan). Tahun 60 an, ia telah mencipta ilmu bela diri yang gerakannya mengalir lincah, disebut “Jie Quan Dao (Terkenal dengan Jeet Kune Do)”. Tahun 1964, ia mengikuti “Kompetisi Karate-do Long Beach” yang diadakan di California – USA, lalu ditaksir oleh William Dozier, produser film seri TV dan mengundangnya mengikuti audisi.Ayah Bruce Lee, Li Hai Quan adalah pemain opera Canton terkenal, oleh karena itu Bruce Lee semasa bocah sudah sering ikut main opera, audisi kali ini tentu lancar-lancar saja.
Tahun 1966, Bruce Lee teken kontrak peran dengan perusahaan siaran USA untuk 30 serial TV . Karena peran Bruce Lee di dalam tidak begitu penting, juga hanya tampil secara singkat, maka ia memutuskan kembali dan berkiprah di Hong Kong, mulai menggarap film silat, tak disangka sekali menggebrak langsung meledak, dan bikin heboh di dalam dan luar negeri. Bruce Lee total telah berperan di 5 film: (th 1971), (th 1972), (th 1972), (Th 1973) dan (Diselesaikan th 1978). Di dalam film-film tersebut, tendangan memutar Bruce Lee yang ganas, tendangan melayang dan ketangkasan Nun Chakunya semuanya telah membius penonton. Mengandalkan penguasaan seni bela diri yang bagus dan karisma di depan kamera, mendiang Bruce Lee tidak hanya pada awal tahun 70 an menimbulkan booming film “Kung Fu”, ia membuat orang seluruh dunia menilai film Tiongkok dengan lebih respek, boleh dibilang telah menggemparkan seluruh dunia.
Sebagai aktor, Bruce Lee telah mempelopori orang Tionghoa berhasil menembus Hollywood, bersamaan itu membuat film action menjadi salah satu film andalan dunia perfilman Hong Kong, ini adalah sumbangsih besarnya di dalam bidang kebudayaan film. Namun sebagai pakar ilmu bela diri, film Bruce Lee minim dengan interpretasinya tentang spiritualitas ilmu silat Tiongkok. Di dalam filmnya yang tersohor, para penonton bersorak sorai dengan tendangan dan pukulannya yang cepat-ganas serta semangat kebangsaan mereka bergelora oleh jalan ceritanya, tetapi pencarian taraf spiritualitas, penghargaan terhadap moralitas Kung Fu dan criteria terhadap penempaan jiwa seorang pesilat di dalam seni bela diri/Wu Shu - Tiongkok, di dalam film-filmnya sangat jarang dibahas.
Tanggal 20 Juli tahun 1973 Bruce Lee meninggal secara mendadak, penyebab kematiannya misterius. Sesudah Bruce Lee menjadi orang terkenal di dunia perfilman, ia bekerja keras siang-malam. Popularitasnya diperoleh terlalu cepat, secara psikologis tak mampu diselaraskan, ditambah lagi seringkali mengandalkan asupan doping, spiritnya lambat laun terperosok ke dalam kondisi tidak normal. Jelas, berbarengan dengan pencapaian puncak karir dalam dunia perfilman, Bruce Lee belum mampu menemukan cara untuk melepaskan keterikatannya terhadap nama dan kepentingan, dari dalam ilmu silat Tiongkok, hal ini bagi mendiang Bruce Lee yang selama hidupnya menuntut ilmu di dalam Wu Shu, boleh dibilang adalah penyesalan terbesar.
Sumber: http://www.epochtimes.com/b5/8/7/20/n2197917.htm*
0 comments:
Post a Comment