Apakah arti Ajaran Buddha bagi kaum intelektual? Mengapa baru-baru ini ada begitu besar perubahan demografi kepercayaan di Barat. Inilah kata para Ilmuwan tersohor mengenai Buddhisme :
Abert Einstein
Fisikawan Tersohor Sepanjang Abad
“The religion of the future will be a cosmic religion. It should transcend a personal God and avoid dogmas and theology. Convergiveng both the natural and the spiritual. It should be based on a religious sense arising from the experience of all things, natural and spiritual as a meaningful unity. Buddhism answers this description…If there is any religion that could cope with modern scientific needs, it would be Buddhism.”
“Agama masa depan adalah suatu agama semesta, yaitu agama yang melampui konsep/doktrin tentang Tuhan sebagai pribadi, serta menghindari dogma dan teologi. Agama haruslah berdasarkan pengertian keagamaan yang muncul dari pengalaman akan segala hal, baik yang bersifat alami atau batiniah, yang merupakan satu kesatuan yang sangat berarti. Buddhisme menjawab gambaran tersebut… Seandainya ada agama yang dapat memenuhi kebutuhan ilmu pengetahuan modern, maka hal itu adalah agama Buddha”.
Albert Einstein merupakan seorang fisikawan yang punya reputasi kelas dunia karena hasil penelitian fisikanya yakni “Realitas Universal” serta penemuan hukum Alamnya (E = mc2. Apa yang ditemukan oleh Einstein sulit diterima dan dijangkau oleh para ilmuwan pada saat itu bahkan 70 tahun setelah itu. Teks apresiasi Einstein terhadap ajaran Buddha di atas disampaikan pada saat ceramahnya tentang “Science and Religion” di Princetown, New Jersey, Amerika Serikat pada tanggal 19 Mei 1939. (Silahkan saja browsing). Einstein memiliki pemikiran seperti itu, karena ajaran Buddha melampaui dualisme baik-buruk, sehat-sakit, mati-hidup dan dari ajaran dengan dasar pengetahuan sederhana hingga ajaran dengan pengetahuan tertinggi yang tidak bisa dicerna dengan pemikiran biasa, tetapi melalui ‘inspirasi dan pengalaman’ meditasi.
Sebelumnya, pada tahun 1905, Einsten juga menyatakan:
”Rasa keagamaan kosmik merupakan dorongan paling kuat dan paling mulia terhadap penelitian ilmiah. Agama Buddha, seperti yang kita pelajari dari tulisan Schopenhauer yang mengagumkan, mengandung unsur tersebut jauh lebih kuat dibanding agama lainnya.”
H.G. Wells (1866-1946)
Jurnalis dan Penasihat Inggris
“Buddhism has done more for the advance of world civilization and true culture than any other influences in the chronicles of mankind.”
“Buddhis telah memberikan sesuatu yang lebih untuk kemajuan peradaban dan kebudayaan manusia, dibandingkan dengan ajaran-ajaran lainnya dalam sejarah kehidupan manusia.”
Prof. Max. Muller (1823-1900)
Profesor bidang Kehutanan Jerman dan pengajar dibidang dunia timur
“The Buddha’s moral code is the most perfect which the world has ever known”
“Ajaran Buddha tentang moral dan etika adalah ajaran moralitas yang paling sempurna yang pernah ada, dan dikenal di dunia ini”
Albert Scheitzer (1875-1964)
Doctor dan pengajar studi agama di Perancis
“..He gave eeexpression to truths of everlasting value and advance the ethnics of not India alone but of humanity, Buddha was one of the greatest ethical men of genius ever bestowed upon the world.”
“..Buddha mengajarkan tentang kesunyataan, artinya kebenaran yang memiliki nilai abadi dan universal. Beliau telah membuat etika, tidak hanya dari India, tapi dari manusia yang telah sempurna. Buddha menjadi yang terbaik diantara manusia yang telah maju dalam bidang etika di dunia.”
Andas Hacklee (1894-19630)
“Alone of all the great world religions, Buddhism made its way without persecution censorship or inquisition. In all these respects its record is enormously superior to other religion, which made its way among people addicted to militarism”
“Diantara agama-agama besar, hanya agama Buddha yang mengajarkan penganutnya tanpa merugikan, menghina, merusak orang lain. Dari semua aspek-aspek ini membuktikan bahwa agama Buddha mempunyai sistem kemasyarakatan yang lebih unggul dari ajaran-ajaran agama lainnya”
Dr. C. G. Jung (1875-1961)
Pengajar Studi Perbandingan Agama
“As student of comparative religions, I believe that Buddhism is the most perfect one the world has ever seen. The philosophy of the Buddha, the theory of evaluation and the law of karma were far superior to any other creed’.
Dr. C. G. Jung adalah seorang pengajar Studi Perbandingan Agama, beliau menyatakan bahwa: “Saya yakin bahwa agama yang sangat sempurna dari semua agama yang pernah dikenal dan dipelajarinya di dunia. Filosofi dari Buddha tentang teori perkembangan (evolusi) dan ‘Hukum Karma’ sangat besar pengaruhnya, melebihi agama yang lain, juga sangat berbeda dengan doktrin-doktrin agama lain”
Bertrand Russel (1872-1961)
Filosofis, Penulis dan Pemrotes Senjata Nuklir dari Inggris
“Buddhism is a combination of both speculative and scientific philosophy. It advocates the scientific method and pursues that a finality that may be called rationalistic. In it are to be found answers to such questions of interest as “What are mind and matter? Of them which is of greater importance? Is there living that is noble?”, it takes up where science cannot lead because of the limitations of the latter’s instruments. Its conquests are the mind’.
“Agama Buddha merangkul filosofi dalam sistem kebenaran, sejalan dengan ilmu pengetahuan. Agama Buddha mendukung metode dari ilmu pengetahuan dan dapat terus mencakup metode-metode tersebut hingga yang paling mutakhir sekalipun. Jadi dapat diterangkan bahwa agama Buddha dapat ditemukan jawaban yang memuaskan mengenai apakah pikiran itu dan apakah material itu? Mana yang lebih penting antara pikiran dan material?…”
Abert Einstein
Fisikawan Tersohor Sepanjang Abad
“The religion of the future will be a cosmic religion. It should transcend a personal God and avoid dogmas and theology. Convergiveng both the natural and the spiritual. It should be based on a religious sense arising from the experience of all things, natural and spiritual as a meaningful unity. Buddhism answers this description…If there is any religion that could cope with modern scientific needs, it would be Buddhism.”
“Agama masa depan adalah suatu agama semesta, yaitu agama yang melampui konsep/doktrin tentang Tuhan sebagai pribadi, serta menghindari dogma dan teologi. Agama haruslah berdasarkan pengertian keagamaan yang muncul dari pengalaman akan segala hal, baik yang bersifat alami atau batiniah, yang merupakan satu kesatuan yang sangat berarti. Buddhisme menjawab gambaran tersebut… Seandainya ada agama yang dapat memenuhi kebutuhan ilmu pengetahuan modern, maka hal itu adalah agama Buddha”.
Albert Einstein merupakan seorang fisikawan yang punya reputasi kelas dunia karena hasil penelitian fisikanya yakni “Realitas Universal” serta penemuan hukum Alamnya (E = mc2. Apa yang ditemukan oleh Einstein sulit diterima dan dijangkau oleh para ilmuwan pada saat itu bahkan 70 tahun setelah itu. Teks apresiasi Einstein terhadap ajaran Buddha di atas disampaikan pada saat ceramahnya tentang “Science and Religion” di Princetown, New Jersey, Amerika Serikat pada tanggal 19 Mei 1939. (Silahkan saja browsing). Einstein memiliki pemikiran seperti itu, karena ajaran Buddha melampaui dualisme baik-buruk, sehat-sakit, mati-hidup dan dari ajaran dengan dasar pengetahuan sederhana hingga ajaran dengan pengetahuan tertinggi yang tidak bisa dicerna dengan pemikiran biasa, tetapi melalui ‘inspirasi dan pengalaman’ meditasi.
Sebelumnya, pada tahun 1905, Einsten juga menyatakan:
”Rasa keagamaan kosmik merupakan dorongan paling kuat dan paling mulia terhadap penelitian ilmiah. Agama Buddha, seperti yang kita pelajari dari tulisan Schopenhauer yang mengagumkan, mengandung unsur tersebut jauh lebih kuat dibanding agama lainnya.”
H.G. Wells (1866-1946)
Jurnalis dan Penasihat Inggris
“Buddhism has done more for the advance of world civilization and true culture than any other influences in the chronicles of mankind.”
“Buddhis telah memberikan sesuatu yang lebih untuk kemajuan peradaban dan kebudayaan manusia, dibandingkan dengan ajaran-ajaran lainnya dalam sejarah kehidupan manusia.”
Prof. Max. Muller (1823-1900)
Profesor bidang Kehutanan Jerman dan pengajar dibidang dunia timur
“The Buddha’s moral code is the most perfect which the world has ever known”
“Ajaran Buddha tentang moral dan etika adalah ajaran moralitas yang paling sempurna yang pernah ada, dan dikenal di dunia ini”
Albert Scheitzer (1875-1964)
Doctor dan pengajar studi agama di Perancis
“..He gave eeexpression to truths of everlasting value and advance the ethnics of not India alone but of humanity, Buddha was one of the greatest ethical men of genius ever bestowed upon the world.”
“..Buddha mengajarkan tentang kesunyataan, artinya kebenaran yang memiliki nilai abadi dan universal. Beliau telah membuat etika, tidak hanya dari India, tapi dari manusia yang telah sempurna. Buddha menjadi yang terbaik diantara manusia yang telah maju dalam bidang etika di dunia.”
Andas Hacklee (1894-19630)
“Alone of all the great world religions, Buddhism made its way without persecution censorship or inquisition. In all these respects its record is enormously superior to other religion, which made its way among people addicted to militarism”
“Diantara agama-agama besar, hanya agama Buddha yang mengajarkan penganutnya tanpa merugikan, menghina, merusak orang lain. Dari semua aspek-aspek ini membuktikan bahwa agama Buddha mempunyai sistem kemasyarakatan yang lebih unggul dari ajaran-ajaran agama lainnya”
Dr. C. G. Jung (1875-1961)
Pengajar Studi Perbandingan Agama
“As student of comparative religions, I believe that Buddhism is the most perfect one the world has ever seen. The philosophy of the Buddha, the theory of evaluation and the law of karma were far superior to any other creed’.
Dr. C. G. Jung adalah seorang pengajar Studi Perbandingan Agama, beliau menyatakan bahwa: “Saya yakin bahwa agama yang sangat sempurna dari semua agama yang pernah dikenal dan dipelajarinya di dunia. Filosofi dari Buddha tentang teori perkembangan (evolusi) dan ‘Hukum Karma’ sangat besar pengaruhnya, melebihi agama yang lain, juga sangat berbeda dengan doktrin-doktrin agama lain”
Bertrand Russel (1872-1961)
Filosofis, Penulis dan Pemrotes Senjata Nuklir dari Inggris
“Buddhism is a combination of both speculative and scientific philosophy. It advocates the scientific method and pursues that a finality that may be called rationalistic. In it are to be found answers to such questions of interest as “What are mind and matter? Of them which is of greater importance? Is there living that is noble?”, it takes up where science cannot lead because of the limitations of the latter’s instruments. Its conquests are the mind’.
“Agama Buddha merangkul filosofi dalam sistem kebenaran, sejalan dengan ilmu pengetahuan. Agama Buddha mendukung metode dari ilmu pengetahuan dan dapat terus mencakup metode-metode tersebut hingga yang paling mutakhir sekalipun. Jadi dapat diterangkan bahwa agama Buddha dapat ditemukan jawaban yang memuaskan mengenai apakah pikiran itu dan apakah material itu? Mana yang lebih penting antara pikiran dan material?…”
0 comments:
Post a Comment