Beijing-Seorang bocah laki-laki, Pan Zhuang Zhuang kini hidup tanpa orang tua. Dia dilahirkan di China 10 tahun lalu, ketika Partai Komunis China melancarkan penganiayaan terhadap latihan meditasi Falun Gong.
Dia dipaksa kehilangan orang tua bukan karena kehendak tuhan, Ayahnya dianiaya hingga meninggal ketika dia ber-usia lima tahun, dan ibunya ditahan dalam penjara sejak Pan baru berusia dua tahun oleh rezim penguasa yang tak percaya Tuhan.
Ada sebuah lagu di China, "Seorang anak dengan seorang ibu seperti harta, anak tanpa ibu layaknya rumput."
Ketika Zhuangzhuang berumur satu tahun, dia dan ibunya ditahan oleh otoritas komunis lokal di sebuah kantor bawah tanah. Usia 2 tahun, ibunya dimasukkan ke dalam tahanan lain, dimana ribuan pengikut Falun Gong juga ditahan.
Ayah Zhuangzhuang, Pan Xingfu, dulu bekerja sebagai wakil direktur Biro Telekomunikasi di Shuangyashan. Namun, Ayahnya meninggal usai dilepas oleh rezim komunis, setelah sempat dianiaya hingga sekarat.
Ketika dilepas berat Pan Xingfu hanya 80 pounds. Sebelum meninggal, ayah 31 tahun itu sempat bertahan hidup dalam penderitaan penuh luka sisa-sisa penganiayaan selama satu tahun.
Sementara itu, setelah Partai Komunis China mulai menganiaya Falun Gong, Ibu Pang, Zhang Li sempat bersembunyi dan membawa anak-nya menghindari penangkapan. Namun, tahun 2003, dia dihukum secara ilegal hingga 8 tahun di Penjara Wanita Propinsi Heilongjiang .
Zhang Li tidak pernah mundur akan keyakinannya terhadap Falun Gong yang mengajarkan Sejati, Baik dan Sabar. Walaupun semua jenis penyiksaan seperti disetrum listrik dan dibekukan dalam dingin.
Ibunya dan Zhuangzhuang mengunjungi Zhang Li dalam penjara pada bulan April 2008. Kala itu, dia sudah mendekati ajal-nya.
Ironis memang, puluhan juta masyarakat yang percaya akan kebaikan dan yakin akan keberadaan Tuhan malah disiksa penguasa. Bahkan, hingga sekarang. Namun, masyarakat dunia hanya bias melihat kapan Tuhan menghukum para penindas, sebab masyarakat dunia tak kuasa menentang orang-orang munafik tak percaya tuhan yang berkuasa di China. (NTD-News)
Dia dipaksa kehilangan orang tua bukan karena kehendak tuhan, Ayahnya dianiaya hingga meninggal ketika dia ber-usia lima tahun, dan ibunya ditahan dalam penjara sejak Pan baru berusia dua tahun oleh rezim penguasa yang tak percaya Tuhan.
Ada sebuah lagu di China, "Seorang anak dengan seorang ibu seperti harta, anak tanpa ibu layaknya rumput."
Ketika Zhuangzhuang berumur satu tahun, dia dan ibunya ditahan oleh otoritas komunis lokal di sebuah kantor bawah tanah. Usia 2 tahun, ibunya dimasukkan ke dalam tahanan lain, dimana ribuan pengikut Falun Gong juga ditahan.
Ayah Zhuangzhuang, Pan Xingfu, dulu bekerja sebagai wakil direktur Biro Telekomunikasi di Shuangyashan. Namun, Ayahnya meninggal usai dilepas oleh rezim komunis, setelah sempat dianiaya hingga sekarat.
Ketika dilepas berat Pan Xingfu hanya 80 pounds. Sebelum meninggal, ayah 31 tahun itu sempat bertahan hidup dalam penderitaan penuh luka sisa-sisa penganiayaan selama satu tahun.
Sementara itu, setelah Partai Komunis China mulai menganiaya Falun Gong, Ibu Pang, Zhang Li sempat bersembunyi dan membawa anak-nya menghindari penangkapan. Namun, tahun 2003, dia dihukum secara ilegal hingga 8 tahun di Penjara Wanita Propinsi Heilongjiang .
Zhang Li tidak pernah mundur akan keyakinannya terhadap Falun Gong yang mengajarkan Sejati, Baik dan Sabar. Walaupun semua jenis penyiksaan seperti disetrum listrik dan dibekukan dalam dingin.
Ibunya dan Zhuangzhuang mengunjungi Zhang Li dalam penjara pada bulan April 2008. Kala itu, dia sudah mendekati ajal-nya.
Ironis memang, puluhan juta masyarakat yang percaya akan kebaikan dan yakin akan keberadaan Tuhan malah disiksa penguasa. Bahkan, hingga sekarang. Namun, masyarakat dunia hanya bias melihat kapan Tuhan menghukum para penindas, sebab masyarakat dunia tak kuasa menentang orang-orang munafik tak percaya tuhan yang berkuasa di China. (NTD-News)
0 comments:
Post a Comment