Jangan Panggil Aku China karena Aku telah lama masuk ke dalam
sum-sum tulang peradaban dan tradisi Indonesia
Jangan Panggil Aku China karena Aku kini berlari menembus
batas waktu sejarah tanah air Indonesia
Jangan Panggil Aku China karena sejak nenek moyangku
lahir dan makan minum dari air kehidupan Ibu Pertiwi
Jangan Panggil Aku China karena darahku merah
darah rakyat merdeka yang rindu persaudaraan
Jangan Panggil Aku China karena di urat nadiku dibalut
semangat kebangsaan yang setia mengawal Merah Putih
Jangan Panggil Aku China karena mataku sipit dan kulitku
kuning langsat namun cintaku membara untuk Indonesia
Jangan Panggil Aku China karena Aku anak rakyat putera bangsa,
berdiri di bawah langit kebebasan dan demokrasi
Jangan Panggil Aku China karena dalam dadaku bersemayam
harapan untuk keadilan dan perdamaian ummat
Jangan Panggil Aku China karena Aku adalah ombak yang
bergulung-gulung dengan manis menjilat pantai losari
Jangan Panggil Aku China karena telah berabad-abad
menghirup udara sejuk tanah air Indonesia
Jangan Panggil Aku China karena aku suka makan sop konro,
coto makassar, ikan baronang dan pisang epe
Jangan Panggil Aku China karena Aku Warga Negara Indonesia,
anak bangsa, rakyat merdeka pemilik syah Republik ini
Jangan Panggil Aku China karena aku etnis Tionghoa yang masuk
Vihara, Gereja, Mesjid, Rumah Tuhan penuh rahmat dan Kasih Sayang
Jangan Panggil Aku China karena Aku adalah sekuntum bunga
menghias taman persada tanah air Indonesia
”Gassing-gassing jaki ?’’ kataku setiap kali kita bertemu
Puisi Karya H. Udin Palisuri
Makassar, 23 Pebruari 2003
sum-sum tulang peradaban dan tradisi Indonesia
Jangan Panggil Aku China karena Aku kini berlari menembus
batas waktu sejarah tanah air Indonesia
Jangan Panggil Aku China karena sejak nenek moyangku
lahir dan makan minum dari air kehidupan Ibu Pertiwi
Jangan Panggil Aku China karena darahku merah
darah rakyat merdeka yang rindu persaudaraan
Jangan Panggil Aku China karena di urat nadiku dibalut
semangat kebangsaan yang setia mengawal Merah Putih
Jangan Panggil Aku China karena mataku sipit dan kulitku
kuning langsat namun cintaku membara untuk Indonesia
Jangan Panggil Aku China karena Aku anak rakyat putera bangsa,
berdiri di bawah langit kebebasan dan demokrasi
Jangan Panggil Aku China karena dalam dadaku bersemayam
harapan untuk keadilan dan perdamaian ummat
Jangan Panggil Aku China karena Aku adalah ombak yang
bergulung-gulung dengan manis menjilat pantai losari
Jangan Panggil Aku China karena telah berabad-abad
menghirup udara sejuk tanah air Indonesia
Jangan Panggil Aku China karena aku suka makan sop konro,
coto makassar, ikan baronang dan pisang epe
Jangan Panggil Aku China karena Aku Warga Negara Indonesia,
anak bangsa, rakyat merdeka pemilik syah Republik ini
Jangan Panggil Aku China karena aku etnis Tionghoa yang masuk
Vihara, Gereja, Mesjid, Rumah Tuhan penuh rahmat dan Kasih Sayang
Jangan Panggil Aku China karena Aku adalah sekuntum bunga
menghias taman persada tanah air Indonesia
”Gassing-gassing jaki ?’’ kataku setiap kali kita bertemu
Puisi Karya H. Udin Palisuri
Makassar, 23 Pebruari 2003
0 comments:
Post a Comment