Orang-orang Tionghoa di Indonesia pada umumnya menganggap Hari Raya 冬至 Dong Zhi {Hok Kian = Tang Ce} adalah sama dengan Hari Ibu yang jatuh pada tanggal 22 Desember. Namun Hari Raya Tang Ce tidak selalu jatuh pada tanggal 22 Desember. Seperti pada tahun 2008 yang lalu, Tang Ce adalah pada tanggal 21 Desember 2008. Hal ini karena 2008 adalah tahun kabisat, di mana bulan Februari berjumlah 29 hari. Sehingga hari raya Tang Ce maju 1 hari, menjadi tanggal 21 Desember 2008. Sedangkan pada tahun 2009 ini bertepatan dengan tanggal 22 Desember 2009 yang jatuh pada hari Selasa.
Perlu diketahui bahwa penanggalan Imlek tidak sepenuhnya mengacu pada peredaran bulan, tapi juga berdasarkan peredaran matahari, sehingga sangat cocok bagi para petani untuk menentukan waktu bercocok tanam (oleh karena ini 陰曆Kalender Imlek disebut juga 農曆Kalender Petani). Sebab itu Bulan Sabit selalu jatuh pada tanggal 1 Imlek {Ce It}, dan bulan Purnama selalu jatuh pada tanggal 15 Imlek {Cap Go}.
Negara Tiongkok dulu adalah Negara agraris, yaitu sebagian besar penduduknya adalah petani. Sewaktu menanam tanaman pertanian, yang paling diperhatikan adalah harus mengerti perubahan iklim. Sehingga dengan demikian baru bisa mengerti kapan seharusnya menanam suatu jenis tanaman pertanian, baru akan menghasilkan panen yang baik.
Orang zaman dulu di Tiongkok, membagi 1 tahun menjadi 24 節氣Jie Qi (suatu hari yang menyatakan suatu bagian dari 24 bagian tahun Matahari dalam penanggalan Tiongkok/Imlek). Berdasarkan setiap Jie Qi untuk menanam suatu jenis tanaman pertanian, sehingga tanaman tersebut baru bisa tumbuh subur, baru bisa ada hasil. Maka, keluarga petani sangat mengutamakan Jie Qi ini.
Asal usul 冬至Dong Zhi {yang ke-22 dari 24 Jie Qi. Arti harfiah = Puncak Musim Dingin} adalah sebagai berikut :
Setengah bulan bagian awal adalah 大雪Da Xue (yang ke-21 dari 24 Jie Qi, arti harfiah = Salju Besar), kemudian setengah bulan bagian akhir adalah 小寒Xiao Han (yang ke-23 dari 24 Jie Qi, arti harfiah = Dingin Kecil/Ringan). Hari Dong Zhi jatuh pada bulan 11 penanggalan Imlek, namun tidak ada tanggal yang pasti, tanggal berapa. Kadang kala jatuh pada masa 10 hari pertama dalam bulan 11 penanggalan Imlek, kadang-kadang pada masa 10 hari terakhir dalam bulan 11 Imlek ini. Namun berdasarkan perhitungan almanak, Dong Zhi biasanya jatuh pada tanggal 21 atau 22 Desember Kalender Masehi.
Berdasarkan penjelasan Ilmu Astronomi, peredaran Matahari sewaktu sampai pada waktu Dong Zhi ini, kebetulan melewati 冬至點Dong Zhi Dian (Titik Puncak Musim Dingin). Pada waktu ini matahari berada pada posisi titik balik Selatan atau Winter Solstice. Matahari pada saat ini berada pada lintang Selatan 23,5 derajat, dan mulai berbalik ke Utara. Maka, Belahan Bumi Utara & Belahan Bumi Selatan mengalami perbedaan yang amat besar; Di Belahan Bumi Utara siang hari lebih pendek daripada malam hari, sedangkan di Belahan Bumi Selatan siang hari lebih panjang daripada malam hari.
Ada sebuah buku Tiongkok kuno yang berjudul 周禮Zhou Li, yang di dalamnya ada menuliskan : [ Pada saat Dong Zhi; siang hari = 40 Lou Khe, malam hari = 60 Lou Khe , sedangkan pada saat 夏至 Xia Zhi (Puncak Musim Panas), 春分Chun Fen (Musim Semi), 秋分Qiu Fen (Musim Gugur), adalah sebaliknya, yaitu siang hari = malam hari = 50 Lou Khe ] .
Lou Khe pada zaman dulu, menghitung waktunya menggunakan sebuah alat (Klepsidra = Alat pengukur waktu menurut jatuh atau mengalirnya air) yang konon ditemukan oleh Kaisar 黃帝 Huang Di.
Lou Khe adalah menggunakan cerek tembaga yang diisi air, di bagian bawah dibuat sebuah lubang kecil, di dalam cerek diletakkan sebatang panah, di atasnya diukir (dipahat) angka ukuran derajat; air yang mengalir semakin berkurang, angka derajat juga ikut turun, pada panah berjumlah 100 (seratus) Khe, jam air tepat menunjukkan 1 (satu) periode siang & malam, waktunya amat tepat.
1 (satu) 刻 Khe waktu sekarang adalah 15 menit. Pada zaman dulu, 1 (satu) 刻Khe adalah 14 menit 24 detik. Inilah perbedaan antara Kalender Matahari (Tarikh Masehi) dengan Kalender Imlek (penanggalan Tradisional Tionghoa yang kadang disebut juga Kalender Petani).
Sebagian besar karyawan & pelajar menggunakan Kalender Masehi, hanya para petani yang masih menggunakan Kalender Imlek. Namun, orang-orang Tionghoa dalam melaksanakan upacara pernikahan atau upacara perkabungan, masih sering mencari Hari Baik dari penanggalan Imlek.
Pada hari Dong Zhi ini, orang-orang Tionghoa membuat 湯圓 Onde-onde (dari tepung ketan dengan/tanpa isi di dalamnya yang dimakan/disajikan dengan kuah) untuk sembahyang kepada leluhur. Dan lagi, menganggap setelah makan onde-onde, berarti telah terhitung melewati 1 tahun, dan setiap orang telah bertambah umurnya 1 tahun.
Perlu diketahui bahwa penanggalan Imlek tidak sepenuhnya mengacu pada peredaran bulan, tapi juga berdasarkan peredaran matahari, sehingga sangat cocok bagi para petani untuk menentukan waktu bercocok tanam (oleh karena ini 陰曆Kalender Imlek disebut juga 農曆Kalender Petani). Sebab itu Bulan Sabit selalu jatuh pada tanggal 1 Imlek {Ce It}, dan bulan Purnama selalu jatuh pada tanggal 15 Imlek {Cap Go}.
Negara Tiongkok dulu adalah Negara agraris, yaitu sebagian besar penduduknya adalah petani. Sewaktu menanam tanaman pertanian, yang paling diperhatikan adalah harus mengerti perubahan iklim. Sehingga dengan demikian baru bisa mengerti kapan seharusnya menanam suatu jenis tanaman pertanian, baru akan menghasilkan panen yang baik.
Orang zaman dulu di Tiongkok, membagi 1 tahun menjadi 24 節氣Jie Qi (suatu hari yang menyatakan suatu bagian dari 24 bagian tahun Matahari dalam penanggalan Tiongkok/Imlek). Berdasarkan setiap Jie Qi untuk menanam suatu jenis tanaman pertanian, sehingga tanaman tersebut baru bisa tumbuh subur, baru bisa ada hasil. Maka, keluarga petani sangat mengutamakan Jie Qi ini.
Asal usul 冬至Dong Zhi {yang ke-22 dari 24 Jie Qi. Arti harfiah = Puncak Musim Dingin} adalah sebagai berikut :
Setengah bulan bagian awal adalah 大雪Da Xue (yang ke-21 dari 24 Jie Qi, arti harfiah = Salju Besar), kemudian setengah bulan bagian akhir adalah 小寒Xiao Han (yang ke-23 dari 24 Jie Qi, arti harfiah = Dingin Kecil/Ringan). Hari Dong Zhi jatuh pada bulan 11 penanggalan Imlek, namun tidak ada tanggal yang pasti, tanggal berapa. Kadang kala jatuh pada masa 10 hari pertama dalam bulan 11 penanggalan Imlek, kadang-kadang pada masa 10 hari terakhir dalam bulan 11 Imlek ini. Namun berdasarkan perhitungan almanak, Dong Zhi biasanya jatuh pada tanggal 21 atau 22 Desember Kalender Masehi.
Berdasarkan penjelasan Ilmu Astronomi, peredaran Matahari sewaktu sampai pada waktu Dong Zhi ini, kebetulan melewati 冬至點Dong Zhi Dian (Titik Puncak Musim Dingin). Pada waktu ini matahari berada pada posisi titik balik Selatan atau Winter Solstice. Matahari pada saat ini berada pada lintang Selatan 23,5 derajat, dan mulai berbalik ke Utara. Maka, Belahan Bumi Utara & Belahan Bumi Selatan mengalami perbedaan yang amat besar; Di Belahan Bumi Utara siang hari lebih pendek daripada malam hari, sedangkan di Belahan Bumi Selatan siang hari lebih panjang daripada malam hari.
Ada sebuah buku Tiongkok kuno yang berjudul 周禮Zhou Li, yang di dalamnya ada menuliskan : [ Pada saat Dong Zhi; siang hari = 40 Lou Khe, malam hari = 60 Lou Khe , sedangkan pada saat 夏至 Xia Zhi (Puncak Musim Panas), 春分Chun Fen (Musim Semi), 秋分Qiu Fen (Musim Gugur), adalah sebaliknya, yaitu siang hari = malam hari = 50 Lou Khe ] .
Lou Khe pada zaman dulu, menghitung waktunya menggunakan sebuah alat (Klepsidra = Alat pengukur waktu menurut jatuh atau mengalirnya air) yang konon ditemukan oleh Kaisar 黃帝 Huang Di.
Lou Khe adalah menggunakan cerek tembaga yang diisi air, di bagian bawah dibuat sebuah lubang kecil, di dalam cerek diletakkan sebatang panah, di atasnya diukir (dipahat) angka ukuran derajat; air yang mengalir semakin berkurang, angka derajat juga ikut turun, pada panah berjumlah 100 (seratus) Khe, jam air tepat menunjukkan 1 (satu) periode siang & malam, waktunya amat tepat.
1 (satu) 刻 Khe waktu sekarang adalah 15 menit. Pada zaman dulu, 1 (satu) 刻Khe adalah 14 menit 24 detik. Inilah perbedaan antara Kalender Matahari (Tarikh Masehi) dengan Kalender Imlek (penanggalan Tradisional Tionghoa yang kadang disebut juga Kalender Petani).
Sebagian besar karyawan & pelajar menggunakan Kalender Masehi, hanya para petani yang masih menggunakan Kalender Imlek. Namun, orang-orang Tionghoa dalam melaksanakan upacara pernikahan atau upacara perkabungan, masih sering mencari Hari Baik dari penanggalan Imlek.
Pada hari Dong Zhi ini, orang-orang Tionghoa membuat 湯圓 Onde-onde (dari tepung ketan dengan/tanpa isi di dalamnya yang dimakan/disajikan dengan kuah) untuk sembahyang kepada leluhur. Dan lagi, menganggap setelah makan onde-onde, berarti telah terhitung melewati 1 tahun, dan setiap orang telah bertambah umurnya 1 tahun.
0 comments:
Post a Comment