DbClix
SentraClix

Tuesday, May 26, 2009

Pendiri DANONE Meninggal di Usia 103 Tahun

Pendiri Danone, Daniel Carasso tutup usia di usia 103 tahun. Anggota Dewan kehormatan Danone itu meninggal pada 17 Mei 2009.
Merek Danone diciptakan oleh ayah Daniel Carrasso, Isaac di Spanyol, Barcelona pada tahun 1919 dengan mengambil nama kecil belakang anaknya, "Danon" - Danone kecil di Catalan. Sepuluh tahun kemudian, Daniel Carasso membawa merek Danone ke Paris dan mendirikan Société Parisienne du Yoghourt Danone sebelum dia berumur 25 tahun.
Daniel Carasso selanjutnya mendirikan Danone di Amerika Serikat dan meluncurkan merek produk susu di negara lain termasuk Meksiko, Brasil, dan Moroko. Pada tahun 1967, Danone membeli Gervais. Di tahun 1973 setelah bertemu dengan Antoine Riboud, dia menggabungkan bisnisnya dengan Grup BSN dan menjadi Dewan Kehormatan.
"Kita semua tahu bagaimana Groupe DANONE yang mengambil nama pertamanya, berutang banyak kepada Daniel Carasso yang telah mendedikasikan seluruh energi tanpa batas dan semangat optimisnya terhadap kesuksesan bisnis semenjak tahun 1929," jelas Franck Riboud, chairman Danone dalam siaran persnya, Jumat (22/5/2009) .

"Kepandaiannya, penilaiannya, spirit yang dalam terhadap inovasi, keingintahuannya dan kedamaiannya, sisi kemanusiaannya adalah salah satu dari banyak hal yang saya secara pribadi akan sangat merasa kehilangan dan Groupe Danone secara keseluruhan," tambah Riboud.
Danone terus tumbuh menjadi salah satu perusahaan makanan kesehatan yang paling sukses di dunia dan masuk dalam Fortune 500. Di Indonesia, Danone juga memiliki sejumlah anak usaha dengan produk-produk yang cukup terkenal. Produk-produk Danone di Indonesia meliputi tiga kategori utama, yaitu beverage (AQUA dan Mizone), dairy (Milkuat, Activia), dan makanan bayi (Nutricia dan Sari Husada dengan produknya seperti SGM, Vita Plus, Lactamil, dan Vitalac) serta produk nutrisi medis yang sedang dikembangkan.
Daniel Carasso lahir pada tahun 1905 di Thessaloniki dimana dia dan keluarganya telah menemukan tempat perlindungan dari penyiksaan di Spanyol lebih dari empat abad sebelumnya. Pada tahun 1916, ayah Daniel, Isaac Carasso memutuskan untuk kembali ke Spanyol untuk selamanya beserta keluarga dan di sanalah dia menciptakan Danone tiga tahun kemudian.
Tertarik dengan upaya dari Élie Metchnikoff, dia merasa terpukul dengan banyaknya anak-anak yang menderita sakit usus pada masa Perang Dunia Pertama dan memutuskan untuk memproduksi yogurt yang disuplai oleh Pasteur Institute. Dia memasarkan produknya melalui farmasi di Barcelona dan atas anjuran dokter.
Daniel Carasso mendirikan Danone di Paris pada tahun 1929, dimana yogurt belum banyak diketahui masyarakat disana dibandingkan di Barcelona sepuluh tahun sebelumnya. Walaupun demikian, dia secara cepat berhasil membuat dirinya lepas dari persaingan melalui penggabungan kualitas superior dan pengemasan yang didukung oleh iklan yang menekankan pada manfaat kesehatan dari yogurt, seperti di Spanyol. Bisnis meningkat secara tajam.
Pada tahun 1941, pendudukan Nazi di Perancis pada saat Perang Dunia Kedua membuat Daniel Carasso meninggalkan Perancis, dan dia mempercayai Danone Perancis kepada Norbert Lafont dan Danone Spanyol kepada Luis Portabella. Daniel pergi ke Amerika Serikat dimana disana dia mendirikan DANONE AS setahun kemudian.
Daniel kembali ke Eropa pada tahun 1945 dan mendirikan kembali dua bisnisnya di Perancis dan Spanyol. Dikarenakan terlalu banyak memakan waktu, maka dia mempertimbangkan kembali komitmennya di AS dan di tahun 1959 Dannon dijual kepada perusahaan AS Beatrice Food - yang kemudian dibeli kembali oleh BSN Gervais Danone di tahun 1981.
Momentum ekonomi secara cepat pulih pada saat pasca perang di Eropa dan dari tahun 1950 sampai tahun 1966, Danone menunjukkan pertumbuhan yang luar biasa. Di tahun 1967, DANONE merger dengan Gervais-Danone, perusahaan nomer satu di Perancis untuk kategori produk susu segar.
Namun, titik balik sesungguhnya yang membuat Danone diakui sebagai merek global adalah pada tahun 1972, ketika Daniel Carasso bertemu dengan Antoine Riboud yang menandai langkah pertama penggabungan dua bisnis setahun kemudian.
(Nurul Qomariyah - detikFinance

Related Post :

0 comments: