DbClix
SentraClix

Monday, June 15, 2009

Maha Brahma Sahampati 四 面 佛

Di dalam catatan Sutra Buddha Alam Pathana Jhana Bhumi terdapat 3 Alam yaitu Alam Brahma Parisajja, Brahma Purohita dan Alam Maha Brahma. " Se Mien Fo " yang juga kita kenal sebagai Maha Brahma Sahampati (dalam bahasa Thai dikenal sebagai " Phra Phom Sin Nei / Pah Pong ") adalah penguasa dari alam Maha Brahma yang merupakan alam tertinggi dalam alam pathana jhana bhumi dan merupakan penguasa alam semesta. Dewa Brahma dianggil sebagai " Se Mien Fo " karena kewelas asihannya yang sangat besar kepada seluruh makhluk hidup, bukan hanya kepada manusia tetapi seluruh makhluk yang berwujud dan tidak berwujud sehingga ia yang dari seorang Dewa kemudian mencapai ke-Bodhi-an


Dalam sejarah para Dewa Thailand, ditulis bahwa yang pertama sekali lahir di jagad raya ini adalah Maha Brahma ( "Se Mien Fo" ) oleh karena itu dia dianggap sebagai sang pencipta oleh para Dewa dan manusia, dia dianggap sebagai Dewa terbesar karena menggerakkan alam semesta dan merupakan penguasa dari alam-alam yang ada seperti manusia, asura, yakhsa, para Dewa, dan alam-alam lainnya.

Phra Phom ( "Se Mien Fo" ) memiliki kesaktian yang tidak terbatas, keistimewaan dari Phra Phom ialah menawarkan pertolongan kepada orang yang dengan tulus bersujud dan berdoa kepada-Nya dari seluruh arah serta keyakinan penuh, dan Dia akan dengan senang hati mengabulkan permintaan mereka sehingga terlihat semua hal yang dilakukan manusia adalah adil dan bijaksana.

Phra Phom memiliki empat muka yang melambangkan empat masa penciptaan, delapan telinga yang welas kasih mendengarkan doa dari seluruh makhluk hidup, dan delapan tangan yang membawa alat-alat keagamaan yang dipercaya memiliki makna khusus yaitu :

1. Tasbih ( manik-manik ) = Mengontrol karma makhluk hidup dan reinkarnasi.
2. Tangan di depan dada = Menawarkan belas kasih dan berkah kepada seluruh makhluk hidup.
3. Rumah Keong = Melambangkan kekayaan dan kemakmuran.
4. Vas Bunga ( Teko ) = Air berkat ( keinginan dipenuhi )
5. Buku ( Kitab Veda ) = Ilmu pengetahuan dan kebijkasanaan
6. Tongkat ( Tombak ) = Melambangkan daya kehendak dan kesuksesan .
7. Cinta Mani ( Bendera Kebesaran ) = Melambangkan kekuatan maha kuasa sang Buddha ( kesaktian ).
8. Roda Terbang ( Cakram ) = Untuk menangkal bahaya bencana dan celaka, menangkal setan dan juga menghilangkan semua kemuraman dan kekuatiran.

Oleh karena kewelas asihan dan kesaktian Phra Phom yang sangat besar hingga para Dewa dan alam semesta ini tunduk pada Phra Phom. Sebab itu kita yang telah menerima ajaran welas kasih Phra Phom juga dapat ikut menyelamatkan makhluk hidup lain yang ada di segala alam kehidupan.

Kekuatan dari Phra Phom memberikan bantuan atas kewajiban yang penting, menyelamati nyawa-nyawa dalam bahaya, keuntungan dalam usaha, jodoh dan sebagainya.

Jika kita mengembangkan ketulusan dan tidak terpaksa dalam membantu makhluk hidup lain, tidak mengharapkan imbalan, menganggap bahwa semua makhluk adalah sama, tidak memandang musuh atau kawan yang hendak ditolong. Maka tidak sampai satu tahun akan dilihat perubahannya, semua akan berjalan lancar dan tahun-tahun mendatang akan semakin baik lagi.

Tata Cara Mengundang dan Menyembah Rupang " Se Mien Fo " di Rumah.

Dalam mengundang rupang "Se Mien Fo" ke rumah untuk disembah harus memperhatikan beberapa hal. Tempat sembahyang ( Altar ) dari "Se Mien Fo" jika tidak dapat ditaruh di ruang terbuka maka dapat ditaruh di dalam rumah, asal ada tempat yang bersih sudah boleh, hanya harus di ingat tidak boleh ditaruh di dekat toilet atau berhadapan dengan toilet serta tempat-tempat yang tidak bersih ( Sangat dianjurkan Rupang ditaruh di ruangan terbuka / diluar rumah yang letaknya didekat persimpangan jalan. )

Hari Ulang Tahun "Se Mien Fo" diadakan pada tanggal 9 November setiap tahunnya, dan ini merupakan hari terbesar karena merupakan hari kelahiran Phra Phom yang sangat dikeramatkan di Thailand ( bertempat di kota Bangkok, dipersimpangan jalan dekat Hotel Erawan / Sogo )

Hari-hari khusus diperingati untuk berdoa dan memberikan sesajian kepada Phra Phom yaitu :

1. Hari uposatha ( che it, che pek, cap go, dji sha ) penanggalan imlek.
2. Hari kamis malam ( malam jumat ) dalam setiap minggunya.

Waktu sembhayang yang terbaik untuk hari-hari biasa ialah Pagi jam 7 - 8 dan Malam jam 7 - 8.
Jika kita hendak memohon sesuatu maka waktu yang terbaik ialah antara jam 7 sampai 8 setiap harinya, karena pada waktu-waktu itu menurut kepercayaan bahwa Phra Phom turun ke dunia, jadi sangat baik untuk berdoa.

Keempat arah wajah Phra Phom memandang keempat penjuru mata angin.

• Face (wajah) Depan => memohon kesehatan, ketentraman, kerukunan, damai hidup, dijauhkan dari segala penyakit, marabahaya, panjang umur, kesembuhan untuk yang sakit dsb.
• Face Kiri => memohon jodoh yang baik untuk pribadi, pergaulan yang baik di masyarakat, wibawa dalam kepemimpinan, masalah-masalah dalam perkawinan supaya cepat selesai, masalah dengan temen baik, dsb.
• Face Belakang => memohon rezeki ( hokky ) baik cia chai, untuk dagang lancar, usaha berkembang, naik gaji dan pangkat, menang tender, kemakmuran, jual rumah, urusan utang-piutang, dsb.
• Face Kanan => memohon un khi yang baik, mohon kui jin (penolong), phien cai, selamat di perjalanan, ujian lulus, kebijakan, mengusir segala kesialan dan kemalangan, dsb.

Dalam berdoa kita mulai dari arah depan, lalu kiri, belakang dan yang terakhir sebelah kanan. Jadi kita berdoa dengan arah yang searah jarum jam.
Jika kita berdoa memohon sesuatu yang khusus, maka lebih baik jika kita berjanji untuk "tapsia" jika doa kita berhasil dikabulkan dan dimohon dengan sangat kita yang telah berjanji untuk tapsia agar menepati janji.

Phra Phom dengan rendah hati akan mengabulkan semua permohonan dari setiap orang yang tulus berdoa kepadanya.
Phra Phom sangat menyukai bunga mawar kuning, melati, kelapa hijau & buah-buahan sebagai persembahannya.
Phra Phom ( rupang / patung ) yang kita puja lebih baik terbuat dari emas atau warna emas.

Note : Permohonan tidak boleh mencelakakan makhluk hidup lain, permohonan jangan aneh-aneh seperti pengen kaya tapi malas kerja, mau lulus ujian tapi malas belajar, dsb
Sangat dianjurkan untuk tidak memakan daging sapi.

Doa mantram suci dapat dibaca 3x, 7x, 9x, dan sangat dianjurkan sebelum kita membaca mantram suci ini badan kita dalam keadaan bersih baik lahir maupun batin, dan juga sebelum memakan makanan yang bernyawa.


" Pah Pong " ( dibaca 7x )
" Om Palam Pati Lama " ( dibaca 7x )
Namo Tassa Bhagavato Arahato Samma Sam Buddhassa
( dibaca 3x sebelum membaca doa suci / mantram / sutta )


Om Karabindunatam Uppannam Brohmasaha Patinama Attikappe Su, A, Kato Pancapatunam Tisva Namo Buddhaya Vandanam.
Siddhi Kiccam, Siddhi Kammam, Siddhi Kariya Tadakato, Siddhi Teco Jayoniccam, Siddhi Ladho Nirantaram Sabba Kammam Pra Siddhime, Sabba Siddhi Bhawantu Me.


Maha Lapo, Maha Tero, Maha Khong Kha Phan,
Maha Savathit, Maha Sitichai,
Maha Siti Chut, Maha Amalichut,
Om, Si, Siti Ut, Bhavantu Me,
Iti Piso Bhagava, Bhagavan Patik,
Namo Buddhaya, Buddhaya, Buddhaya. >>> dilanjutkan kebawah

Maha Manggala Sutta ( Sutta berkah termulia )
Eva-me sutang
Ekang samayang Bhagava savathiyang viharati Jetavane Anathapindikassa arame.
Atha kho annatara Devata abhikkhantaya rattiya abhikkan-tavanna kevalakappang Jetavanang obhasetva yena Bahagava tena' upasankami Upasanakamitva Bhagavantang abhiyadetva ekamantang atthasi, Ekamantang thita kho sa Devata Bhagavantang gathaya ajjhabhasi :



Bahu Deva manussa ca
Mangalani acintayung
Akankhamana sotthanang,
Bruhi mangala muttamang.

Asevana ca balanang
Panditanan ca sevana
Puja ca pujaniyanang,
Etang mangala muttamang.

Patirupadesavaso ca,
Pubbe ca katapunnata
Attha samma panidhi ca,
Etang mangala muttamang.

Bahusaccanca sippanca
Vinayo ca susikkhito
Subhasita ca ya vaca,
Etang mangala muttamang.

Matapitu upatthanang
Puttadarassa sangaho
Anakula ca kammanta,
Etang mangala muttamang.

Danan ca dhammacariya ca
Natakananca sangaho
Anavajjani kammani,
Etang mangala muttamang.

Arati virati papa
Majjapana ca sannamo
Appamado ca dhammesu,
Etang mangala muttamang.

Garavo ca nivato ca
Santutthi ca katannuta
Kalena dhammasavanang,
Etang mangala muttamang.

Khanti ca sovacassata
Samanananca dassanang
Kalena dhammasakaccha,
Etang mangala muttamang.

Tapo ca bramacariya ca
Ariyasaccana dassanang
Nibbana sacchikiriya ca
Etang mangala muttamang.

Phutthassa lokadhammehi
Cittang yassa na kampati
Asokang virajang khemang,
Etang mangala muttamang.

Etadisani katvana
Sabbattha maparajita
Sabbattha sotthing gacchanti
Tang tesang mangala muttamang ti.

Related Post :

0 comments: