Seorang pemuda yang diyakini sebagai “titisan” Buddha muncul kembali dari hutan belantara di Nepal selatan. Seperti dilaporkan kantor berita Associated Press, kehadirannya memantik kekaguman ribuan warga pemujanya.
Setelah bertapa di dalam hutan selama lebih setahun, Ram Bahadur Bamjan (18) muncul kembali di dekat Kota Nijgadh, sekitar 100 mil selatan ibukota Katmandu.
Begitu mendengar kabar itu, ribuan pengikut Bamjan, banyak di antaranya dari India, pergi menemuinya. Demikian dikatakan seorang pejabat polisi setempat, Abhaya Joshi.
Joshi mengatakan Bamjan akan menemui para pengikutnya beberpa jam setiap hari selama sepekan sebelum ia kembali bermeditasi di hutan.
Bamjan yang berambut panjang memakai pakian serba putih, terlihat segar bugar. Seperti dilaporkan koran Rajdhani, ia berbincang dengan para pengikutnya tentang perdamaian dan seruan mengakhiri diskriminasi.
"Ini pengalaman luar biasa bisa bertemu dengannya. Saya tidak ragu lagi dia adalah titisan Buddha," kata Sengeeta Lama, seorang wanita yang bertemu Bamjan pertama kali.
Para pendeta Buddha di negara itu berbeda pendapat apakah pemuda itu benar titisan Siddhartha Gautama yang lahir di Nepal baratlaut pada 500 Sebelum Masehi, dan kemudian menjadi Buddha.
Para penganut Buddha sangat mempercayai adanya reinkarnasi, di mana setiap jiwa akan hidup kembali setelah meninggal dunia pada tubuh lain.
Belum ada pengumuman resmi dari otoritas agama Buddha bahwa Bamjan adalah titisan Buddha. Namun, orang-orang sudah memuja Bamjan sejak dia pertama kali muncul bertapa di tengah hutan pada 2005. Ia ditemukan duduk bersila selama berbulan-bulan dengan mata tertutup di bawah akar sebuah pohon.
Min Bahadur Shakya dari Nagarjuna Institute of Exact Methods di Katmandu mengatakan para pendeta Buddha tidak mengambil kesimpulan tentang Bamjan karena mereka tidak secara penuh menyelidiki pemuda tersebut.
"Bermeditasi tanpa makanan belum membuktikan dia adalah titisan Buddha. Perlu penelitian lebih lanjut," kata Shakya. Agama Buddha dianut lebih 325 juta orang, sebagian besar di Asia.
sumber : kompas.com
Setelah bertapa di dalam hutan selama lebih setahun, Ram Bahadur Bamjan (18) muncul kembali di dekat Kota Nijgadh, sekitar 100 mil selatan ibukota Katmandu.
Begitu mendengar kabar itu, ribuan pengikut Bamjan, banyak di antaranya dari India, pergi menemuinya. Demikian dikatakan seorang pejabat polisi setempat, Abhaya Joshi.
Joshi mengatakan Bamjan akan menemui para pengikutnya beberpa jam setiap hari selama sepekan sebelum ia kembali bermeditasi di hutan.
Bamjan yang berambut panjang memakai pakian serba putih, terlihat segar bugar. Seperti dilaporkan koran Rajdhani, ia berbincang dengan para pengikutnya tentang perdamaian dan seruan mengakhiri diskriminasi.
"Ini pengalaman luar biasa bisa bertemu dengannya. Saya tidak ragu lagi dia adalah titisan Buddha," kata Sengeeta Lama, seorang wanita yang bertemu Bamjan pertama kali.
Para pendeta Buddha di negara itu berbeda pendapat apakah pemuda itu benar titisan Siddhartha Gautama yang lahir di Nepal baratlaut pada 500 Sebelum Masehi, dan kemudian menjadi Buddha.
Para penganut Buddha sangat mempercayai adanya reinkarnasi, di mana setiap jiwa akan hidup kembali setelah meninggal dunia pada tubuh lain.
Belum ada pengumuman resmi dari otoritas agama Buddha bahwa Bamjan adalah titisan Buddha. Namun, orang-orang sudah memuja Bamjan sejak dia pertama kali muncul bertapa di tengah hutan pada 2005. Ia ditemukan duduk bersila selama berbulan-bulan dengan mata tertutup di bawah akar sebuah pohon.
Min Bahadur Shakya dari Nagarjuna Institute of Exact Methods di Katmandu mengatakan para pendeta Buddha tidak mengambil kesimpulan tentang Bamjan karena mereka tidak secara penuh menyelidiki pemuda tersebut.
"Bermeditasi tanpa makanan belum membuktikan dia adalah titisan Buddha. Perlu penelitian lebih lanjut," kata Shakya. Agama Buddha dianut lebih 325 juta orang, sebagian besar di Asia.
sumber : kompas.com
Related Post :
News
- Buddhism Wins Best Religion in the World Award
- Hallo : Anjing Paling Cerdas di Muka Bumi
- Buddhisme di Mata Para Ilmuwan
- Pan Zhuang Zhuang : Bocah Tanpa Orang Tua
- Pasangan Suami-Istri Tertua
- Moshe Kai Cavallin : Sarjana Umur 11 Tahun
- Studi Kasus Menjelang Ajal
- Bumi di Ambang Kehancuran
- Pendiri DANONE Meninggal di Usia 103 Tahun
- Makam Souw Beng Kong - Situs Sejarah Yang Dilupakan
- Disayat, Digunduli, Diseterika
- Maria Amelia Lopez - Blogger Tertua
- Ivy Bean - User Facebook Tertua
Story
- Katak dan Permata
- Asal Asul Perayaan Ceng Beng 清 明 節
- Kisah Dokter Yang Luar Biasa
- Ember Bocor yang Merasa Sedih
- Buku Harian Sang Pramugrari yang Mengharukan
- Berterima Kasih Atas Kritikan Orang Lain
- Burung Gagak dan Sebuah Kendi
- Biksu Kecil, Tang Zhang
- Kisah Yin dan Yang
- Kisah Fabel : Mau Harta Tidak Mau Nyawa
- Legenda Tio Sam Hong, Tokoh Misterius Dunia Persilatan
- Pasangan Pemulung: Mendidik Anak Agar Tahu Balas Budi
- Sebuah Pilihan
- Tiga Pertanyaan
- Nilai Tradisional Tiongkok Kuno : Bakti Anak kepada Orang Tua
- Jebakan Tikus
- Penelitian Ilmiah Reinkarnasi Kehidupan: Memahami Edgar Cayce Menembus Masa Lalu
- Kisah Perjalanan Yesus ke Timur
- Orang yang Rendah Hati akan Mendapat Manfaat, yang Terbuai oleh Rasa Puas Diri akan Mendapatkan Kerugian
- Hallo : Anjing Paling Cerdas di Muka Bumi
- Dongeng Aesop : Si Pelit
- Reinkarnasi Ditinjau dari Sudut Pandang Kedokteran Barat
- Hubungan Antara Kebaikan dan Kipas Tiongkok
- Kebijakan Jernih
- Yu Yuan : Gadis Kecil Berhati Malaikat
0 comments:
Post a Comment