Keluarga Pak Basri (bukan nama yang sebenarnya) mempunyai 2 orang anak, seorang putra berusia 8 tahun dan seorang putri berusia 5 tahun.
Mereka kelihatannya begitu serasi dengan keadaan sosial ekonomi yang cukup memadai, yang kelihatan jauh lebih baik dari keluarga lain yang berada di sekitar tempat kediaman mereka. Kemakmuran kehidupan mereka bukan saja ditandai dengan keadaan rumah ataupun kendaraan yang mereka gunakan, tetapi juga kelihatan dari ukuran tubuh mereka yang lebih di atas rata-rata. Bukan saja Pak Basri dan isterinya, tetapi juga kedua anak mereka tumbuh subur dengan ukuran tubuh yang waaah........ juga.
Sering pula kita melihat kedua putra dan putri Pak Basri, yang bukan saja kelihatan sehat dan lincah, tetapi mereka juga cukup ramah bergaul dengan siapa saja yang mereka kenal di kampung itu.
Tetapi masalahnya, apakah anak - anak yang kegemukan ini boleh disebut sehat sekali?
Atau seperti pada orang dewasa, apakah anak-anak yang kegemukan ini juga bisa menderita suatu penyakit yang berkaitan dengan kelebihan lemak pada tubuhnya ?
Penyebab Kegemukan Anak
Sampai saat sekarang ini, kegemukan pada anak kelihatannya belum merupakan masalah yang merisaukan bagi kita. Bahkan sebaliknya, keluarga yang mempunyai anak-anak yang gemuk ini merasa bangga dan senang, karena mereka masih beranggapan bukan saja anak yang gemuk ini sehat, tetapi juga menunjukkan tingkatan sosial ekonomi mereka cukup baik pula.
Dulu jumlah anak yang gemuk tidaklah begitu besar.
Tetapi sekarang ini, dimana tingkat kemakmuran kita sudah semakin meningkat, ditambah lagi dengan beberapa hal yang lain termasuk perhatian orang tua terhadap anak-anaknya, maka jumlah anak yang kegemukan ini kelihatannya semakin bertambah banyak.
Kita juga dapat melihat, terutama di kalangan keluarga yang kemampuan ekonominya cukup baik, anak yang gemuk ini juga bertambah banyak.
Kegemukan pada anak bisa timbul pada semua tingkatan usia, tetapi kegemukan ini umumnya lebih sering didapatkan pada usia anak yang sudah mendekati usia remaja.
Adapun penyebab kegemukan pada anak, antara lain :
1. Kelebihan energi dalam makanan.
Orang tua selalu memberikan apa saja kepada anaknya, agar anaknya bisa tumbuh dengan sehat dan baik. Tanpa mereka sadari bisa saja jumlah kalori/energi yang diberikan setiap harinya melalui makanan ini, sudah berlebihan daripada kebutuhan anak sendiri. Disamping itu pula anak diberikan jajanan yang berlebihan, dengan makanan yang mengandung banyak lemak dan gizi lainnya. Tentulah energi yang berlebihan ini akan disimpan dalam tubuh anak, biasanya berupa lemak yang terdapat dibawah kulit, yang menyebabkan anak menjadi kegemukan.
2. Faktor turunan
Orang selalu mengatakan, kalau orang tuanya gemuk, pastilah anaknya akan gemuk juga. Walaupun hal ini tidak selamanya benar, tetapi nyatanya kegemukan pada keluarga - keluarga tertentu memang merupakan kenyataan yang tidak dapat dibantah. Pernah ada penelitian pada anak kembar yang dibesarkan secara terpisah pada keluarga yang berbeda. Tetapi ternyata kedua anak kembar ini bisa tumbuh dengan berat dan tinggi badan yang berkorelasi satu dengan lainnya. Kelihatan juga dari penelitian ini bahwa tidak ada hubungan antara berat badan orang tua asuhnya dengan berat badan anak asuhnya, tetapi hubungan berat anak dengan orang tua kandungnya kelihatan jelas sekali.
Begitupun faktor keturunan ini tidaklah merupakan faktor utama dalam masalah kegemukan pada anak. Berapa banyak orang tua yang gemuk, tetapi anaknya kurus. Sebaliknya berapa banyak pula anak yang kegemukan, walaupun orang tuanya sangat kurus.
3. Faktor ras
Sering sekali kita melihat ada suku bangsa ataupun ras tertentu di bagian bumi ini, masyarakatnya banyak yang gemuk - gemuk. Dalam hal ini sukar menentukan faktor penyebab apakah yang lebih menonjol, apakah faktor keturunan atau faktor latar belakang kebudayaan mereka, seperti kebiasaan makan yang banyak mengandung kalori, kurangnya gerak badan, jenis pekerjaan mereka, dan lain sebagainya. Mungkin kedua faktor ini saling berkaitan satu dengan lainnya.
4. Faktor kejiwaan.
Mungkin faktor ini banyak menentukan pada kegemukan anak. Anak yang suka murung, yang suka menyendiri sehingga kurang gerakan badannya, selalu makan lebih banyak karena perasaan laparnya cepat sekali timbul secara berlebihan. Dengan demikian tentunya badan anak ini bertumbuh cepat dan menjadi gemuk.
5. Faktor hormonal
Faktor hormonal ini tentunya tidak bisa diabaikan dalam mencari penyebab kegemukan pada anak. Akibat ketidakseimbangan hormon ini, khususnya hormon yang berkaitan dengan pertumbuhan badan, kegemukan bisa saja terjadi pada anak tadi. Beberapa penyakit seperti : Cushing’s Syndrome, Adrenocortical Hyperactivity, Hipognadism, Gangguan pada kelenjar Thyroid dan lain sebagainya, juga selalu disertai dengan kegemukan pada anak yang menderitanya.
Risiko Kegemukan Pada Anak
Pada anak-anak ada korelasi atau hubungan yang jelas antara tingkatan kegemukan dengan angka kejadian berbagai penyakit tertentu. Artinya angka kejadian penyakit infeksi ini pada anak-anak yang gemuk ternyata lebih tinggi jika dibandingkan dengan anak-anak yang berukuran normal ataupun yang kurus. Demikian juga kelihatannya dengan angka kematian akibat infeksi tadi. Angka kematian pada anak-anak yang gemuk dengan suatu penyakit infeksi tertentu ternyata lebih besar dibandingkan dengan anak-anak yang lebih kurus dengan penyakit infeksi yang sama.
Kegemukan merupakan komplikasi yang berbahaya atau terkadang mendahului timbulnya penyakit Kencing Manis. Anak yang kegemukan ini dikuatirkan nantinya akan menderita penyakit tersebut. Anak - anak yang gemuk ini juga cenderung nantinya menderita penyakit - penyakit kardiovaskuler. Juga mereka yang gemuk, termasuk anak - anak yang kegemukan ini akan mengalami risiko yang lebih besar, jika mereka mengalami pembedahan oleh karena penyakit tertentu yang dideritanya.
Kegemukan juga sangat mengganggu bagi kebugaran tubuh. Bagaimanapun kegemukan ini akan mengganggu gerakan seseorang sehingga vitalitasnya menjadi berkurang dan efisiensi fungsi tubuhnya tidak maksimal.
Pada seorang anak yang kegemukan disebabkan masukan jumlah energi yang lebih besar daripada pengeluarannya, tidak saja berat badannya akan bertambah, tetapi juga tinggi badannya lebih dari mereka yang normal. Dagu pada anak yang kegemukan ini kelihatannya seperti berganda. Lalu timbulnya penumpukan lemak dibagian dadanya, memberikan gambaran seolah - olah payudaranya berkembang, yang kelihatan baik pada anak perempuan maupun anak laki-laki.
Perutnya sedemikian besarnya, sehingga kelihatan seperti menggantung. Pada anak laki - laki penisnya kelihatan mengecil karena sebagian organ ini tersembunyi dibalik jaringan lemak didaerah perut bagian bawah.
Mengatasi Kegemukan Pada Anak
Seperti sudah disebutkan bahwa kegemukan pada anak ini penyebab utamanya adalah karena jumlah energi yang masuk melalui makanan jauh lebih besar daripada jumlah energi yang dikeluarkan dengan proses pembakaran dalam tubuhnya.
Untuk mengatasi kegemukan ini pada prinsipnya kita harus mengurangi jumlah energi yang masuk dan memperbesar jumlah energi yang dikeluarkan. Tetapi hal tersebut selalu tidak semudah mengatakannya. Biasanya masalah kegemukan ini bukan hanya masalah biomedik semata-mata, tetapi ada hubungannya dengan masalah kebiasaan ataupun budaya, masalah kejiwaan dan masalah sosial lainnya. Pada banyak keadaan sukar sekali untuk menentukan apakah faktor sosial kejiwaan ini merupakan faktor primer dari timbulnya kegemukan atau merupakan faktor ikutan dari kegemukan seseorang.
Karenanya sebelum memulai suatu usaha mengatasi kegemukan pada anak ini, perlu terlebih dahulu dikumpulkan data - data, seperti misalnya:
- Usia pada saat kegemukan terjadi.
- Adanya keluarga lain yang juga gemuk.
- Kebiasaan makan atau faktor lainnya yang dapat menyebabkan kegemukan
- Aktivitas sehari-hari, apakah selalu menyendiri, berdiam diri di rumah atau selalu aktif
- Ada atau tidak adanya kelainan endokrin yang menyebabkan masalah hormonal, seperti Hypothyroidism dan lain sebagainya.
Diet Pada Anak
Berbeda dengan orang dewasa, maka seorang anak masih bertumbuh dengan baik. Jika kita berusaha untuk menurunkan berat badan anak yang kegemukan secara drastis hal ini sangat mengganggu pertumbuhannya nanti.
Terkadang pula harus diperhatikan bahwa kegemukan pada anak ini bukannya karena mereka makan terlalu banyak, tetapi disebabkan karena aktivitasnya sehari-hari sangat kurang. Dia malas bergerak, dia malas bermain dengan teman-temannya, sehingga pembakaran dalam tubuhnya sangat kurang sekali. Dalam hal seperti ini tentulah tidak bijaksana kalau makanannya dikurangi pula. Bisa - bisa pertumbuhan tinggi badannya akan sangat terganggu. Karenanya pada anak - anak yang demikian, cobalah diusahakan agar dia bisa lebih aktip, dengan menyuruhnya bergaul dan bermain dengan teman-temannya, atau sesekali membawanya berolahraga pada pagi hari.
Tetapi jika kegemukan pada anak ini memang sudah keliwatan, terapi dengan diet ini bisa dilakukan, tetapi tetap harus diperhatikan bahwa makanan yang diberikan pada anak tadi cukup mengandung bahan - bahan gizi yang esensial. Hanya nilai kalori dari makanan ini yang harus dikurangi.
Bagaimana mengurangi energi dalam makanan?
Kita sudah mengetahui bahwa sumber energi dari bahan makanan kita berasal dari karbohidrat, lemak dan protein. Sedangkan vitamin, mineral dan air sama sekali tidak mengandung enersi/kalori.
Membatasi sumber energi ini pada anak - anak yang kegemukan haruslah sangat berhati - hati, jangan sampai karena keinginan mengurangi kalori ini, lalu pertumbuhan anak menjadi terganggu.
Perhatikanlah hal-hal yang berikut:
1. Mengurangi protein terlampau banyak akan menyebabkan terjadinya apa yang disebut sebagai “nitrogen balance” yang negatip. Akibatnya nanti fungsi yang dilakukan oleh protein ini dalam tubuh menjadi terganggu, sehingga pembentukan enzim, hormon dan sebagainya, akan berkurang. Bisa terjadi pula otot - otot menjadi mengecil, karena salah satu fungsi protein adalah sebagai zat pembangun sel - sel tubuh kita.
2. Mengurangi lemak dalam makanan baik sekali sebab lemak mengandung jumlah kalori yang lebih besar daripada karbohidrat dan protein. Tetapi jangan dikurangi terlalu banyak karena bisa menyebabkan rasa dari makanan menjadi hambar dan tidak menyenangkan. Anak-anak menjadi malas makan dan mengakibatkan kekurangan berbagai jenis lemak yang esensial.
3. Pada umumnya kegemukan terjadi disebabkan anak terlalu banyak memakan berbagai jenis gula dan tepung. Karenanya adalah lebih baik mengurangi jumlah karbohidrat ini dalam menu makanan anak yang kegemukan.
4. Untuk memenuhi kebutuhan anak akan vitamin, dapat diberikan berbagai jenis sayur-sayuran atau buah - buahan. Disamping rasanya yang menyenangkan, umumnya juga sayur - sayuran dan buah - buahan ini banyak mengandung serat, sehingga dapat menghilangkan rasa lapar, menyebabkan cepat merasa kenyang dan mencegah timbulnya konstipasi/sukar buang air besar.
5. Dengan diet yang diatur terkadang bisa terjadi kekurangan berbagai jenis mineral tertentu, seperti misalnya kekurangan zat besi. Tidak ada salahnya kepada anak - anak ini diberikan obat - obatan yang mengandung zat besi atau juga mengandung kalsium.
Jumlah energi yang diberikan pada anak - anak yang kegemukan ini harus sedemikian, sehingga tidak akan terjadi penumpukan lemak lagi ditubuhnya. Bahkan tubuh dipaksa untuk mempergunakan lemak yang sudah menumpuk dibawah kulitnya, untuk memenuhi kebutuhan energinya setiap hari. Jika hal ini dapat dilakukan tentulah berat badan anak ini akan menurun, kegemukan akan teratasi.
Begitupun haruslah diperhatikan agar penurunan berat badan anak yang kegemukan ini jangan drastis sekali. Sebaiknya penurunan berat badannya jangan melebihi 500 gram setiap minggunya.
Itu berarti untuk menurunkan berat anak ini sebanyak 500 gram setiap minggu, maka tubuh dipaksa untuk memakai cadangan lemaknya sebanyak 500 gram pula. Karena 1,4 gram jaringan lemak mempunyai jumlah energi yang sama dengan 1 gram lemak, maka jumlah energi yang harus dikurangi setiap minggunya adalah sebesar 3250 kkal, atau setiap harinya 450 - 500 kkal. Inilah jumlah kalori yang harus dikurangi dari makanan anak ini sehari - harinya.
Pengobatan Lainnya
Pengobatan lainnya, termasuk hal-hal yang berhubungan dengan faktor kejiwaan, juga harus dilakukan. Cobalah cari apakah ada faktor lain yang berkaitan dengan kegemukan anak tersebut di luar faktor makanan yang diberikan kepadanya. Apakah ada faktor lingkungan yang menyebabkan kegemukan itu, atau apakah ada faktor emosional, ketidak aktifan anak, faktor hormonal dan lain sebagainya. Ini semua memerlukan penanganan pula untuk mengatasi kegemukan pada anak tadi.
Perlu pula diperhatikan bahwa pemakaian obat - obatan pada anak - anak yang kegemukan tidak dianjurkan sama sekali. Efek samping dari obat - obatan itu bisa sangat besar pada anak dan selalu pula efek obat hanya terlihat selama pemberian dilakukan.
Seorang ahli gizi pernah mengemukakan suatu pandangannya tentang hubungan antara panjangnya ikat pinggang dengan panjangnya umur seseorang. Ada hubungan yang terbalik atau hubungan yang negatip antara panjangnya ikat pinggang itu dengan panjangnya umur seseorang. Semakin panjang ikat pinggang yang dipergunakan, berarti akan semakin pendek umur orang tadi.
Panjangnya ikat pinggang ini tentunya berhubungan dengan besarnya lingkaran pinggang dari pemakainya. Kalau ikat pinggang ini lebih panjang, berarti lingkaran pinggangnya juga semakin besar. Kegemukan yang tidak disertai dengan keseimbangan gizi dan aktifitas akan mempengaruhi kesehatan. [dr. Syamsul Biharan-alisadaily.com]
Mereka kelihatannya begitu serasi dengan keadaan sosial ekonomi yang cukup memadai, yang kelihatan jauh lebih baik dari keluarga lain yang berada di sekitar tempat kediaman mereka. Kemakmuran kehidupan mereka bukan saja ditandai dengan keadaan rumah ataupun kendaraan yang mereka gunakan, tetapi juga kelihatan dari ukuran tubuh mereka yang lebih di atas rata-rata. Bukan saja Pak Basri dan isterinya, tetapi juga kedua anak mereka tumbuh subur dengan ukuran tubuh yang waaah........ juga.
Sering pula kita melihat kedua putra dan putri Pak Basri, yang bukan saja kelihatan sehat dan lincah, tetapi mereka juga cukup ramah bergaul dengan siapa saja yang mereka kenal di kampung itu.
Tetapi masalahnya, apakah anak - anak yang kegemukan ini boleh disebut sehat sekali?
Atau seperti pada orang dewasa, apakah anak-anak yang kegemukan ini juga bisa menderita suatu penyakit yang berkaitan dengan kelebihan lemak pada tubuhnya ?
Penyebab Kegemukan Anak
Sampai saat sekarang ini, kegemukan pada anak kelihatannya belum merupakan masalah yang merisaukan bagi kita. Bahkan sebaliknya, keluarga yang mempunyai anak-anak yang gemuk ini merasa bangga dan senang, karena mereka masih beranggapan bukan saja anak yang gemuk ini sehat, tetapi juga menunjukkan tingkatan sosial ekonomi mereka cukup baik pula.
Dulu jumlah anak yang gemuk tidaklah begitu besar.
Tetapi sekarang ini, dimana tingkat kemakmuran kita sudah semakin meningkat, ditambah lagi dengan beberapa hal yang lain termasuk perhatian orang tua terhadap anak-anaknya, maka jumlah anak yang kegemukan ini kelihatannya semakin bertambah banyak.
Kita juga dapat melihat, terutama di kalangan keluarga yang kemampuan ekonominya cukup baik, anak yang gemuk ini juga bertambah banyak.
Kegemukan pada anak bisa timbul pada semua tingkatan usia, tetapi kegemukan ini umumnya lebih sering didapatkan pada usia anak yang sudah mendekati usia remaja.
Adapun penyebab kegemukan pada anak, antara lain :
1. Kelebihan energi dalam makanan.
Orang tua selalu memberikan apa saja kepada anaknya, agar anaknya bisa tumbuh dengan sehat dan baik. Tanpa mereka sadari bisa saja jumlah kalori/energi yang diberikan setiap harinya melalui makanan ini, sudah berlebihan daripada kebutuhan anak sendiri. Disamping itu pula anak diberikan jajanan yang berlebihan, dengan makanan yang mengandung banyak lemak dan gizi lainnya. Tentulah energi yang berlebihan ini akan disimpan dalam tubuh anak, biasanya berupa lemak yang terdapat dibawah kulit, yang menyebabkan anak menjadi kegemukan.
2. Faktor turunan
Orang selalu mengatakan, kalau orang tuanya gemuk, pastilah anaknya akan gemuk juga. Walaupun hal ini tidak selamanya benar, tetapi nyatanya kegemukan pada keluarga - keluarga tertentu memang merupakan kenyataan yang tidak dapat dibantah. Pernah ada penelitian pada anak kembar yang dibesarkan secara terpisah pada keluarga yang berbeda. Tetapi ternyata kedua anak kembar ini bisa tumbuh dengan berat dan tinggi badan yang berkorelasi satu dengan lainnya. Kelihatan juga dari penelitian ini bahwa tidak ada hubungan antara berat badan orang tua asuhnya dengan berat badan anak asuhnya, tetapi hubungan berat anak dengan orang tua kandungnya kelihatan jelas sekali.
Begitupun faktor keturunan ini tidaklah merupakan faktor utama dalam masalah kegemukan pada anak. Berapa banyak orang tua yang gemuk, tetapi anaknya kurus. Sebaliknya berapa banyak pula anak yang kegemukan, walaupun orang tuanya sangat kurus.
3. Faktor ras
Sering sekali kita melihat ada suku bangsa ataupun ras tertentu di bagian bumi ini, masyarakatnya banyak yang gemuk - gemuk. Dalam hal ini sukar menentukan faktor penyebab apakah yang lebih menonjol, apakah faktor keturunan atau faktor latar belakang kebudayaan mereka, seperti kebiasaan makan yang banyak mengandung kalori, kurangnya gerak badan, jenis pekerjaan mereka, dan lain sebagainya. Mungkin kedua faktor ini saling berkaitan satu dengan lainnya.
4. Faktor kejiwaan.
Mungkin faktor ini banyak menentukan pada kegemukan anak. Anak yang suka murung, yang suka menyendiri sehingga kurang gerakan badannya, selalu makan lebih banyak karena perasaan laparnya cepat sekali timbul secara berlebihan. Dengan demikian tentunya badan anak ini bertumbuh cepat dan menjadi gemuk.
5. Faktor hormonal
Faktor hormonal ini tentunya tidak bisa diabaikan dalam mencari penyebab kegemukan pada anak. Akibat ketidakseimbangan hormon ini, khususnya hormon yang berkaitan dengan pertumbuhan badan, kegemukan bisa saja terjadi pada anak tadi. Beberapa penyakit seperti : Cushing’s Syndrome, Adrenocortical Hyperactivity, Hipognadism, Gangguan pada kelenjar Thyroid dan lain sebagainya, juga selalu disertai dengan kegemukan pada anak yang menderitanya.
Risiko Kegemukan Pada Anak
Pada anak-anak ada korelasi atau hubungan yang jelas antara tingkatan kegemukan dengan angka kejadian berbagai penyakit tertentu. Artinya angka kejadian penyakit infeksi ini pada anak-anak yang gemuk ternyata lebih tinggi jika dibandingkan dengan anak-anak yang berukuran normal ataupun yang kurus. Demikian juga kelihatannya dengan angka kematian akibat infeksi tadi. Angka kematian pada anak-anak yang gemuk dengan suatu penyakit infeksi tertentu ternyata lebih besar dibandingkan dengan anak-anak yang lebih kurus dengan penyakit infeksi yang sama.
Kegemukan merupakan komplikasi yang berbahaya atau terkadang mendahului timbulnya penyakit Kencing Manis. Anak yang kegemukan ini dikuatirkan nantinya akan menderita penyakit tersebut. Anak - anak yang gemuk ini juga cenderung nantinya menderita penyakit - penyakit kardiovaskuler. Juga mereka yang gemuk, termasuk anak - anak yang kegemukan ini akan mengalami risiko yang lebih besar, jika mereka mengalami pembedahan oleh karena penyakit tertentu yang dideritanya.
Kegemukan juga sangat mengganggu bagi kebugaran tubuh. Bagaimanapun kegemukan ini akan mengganggu gerakan seseorang sehingga vitalitasnya menjadi berkurang dan efisiensi fungsi tubuhnya tidak maksimal.
Pada seorang anak yang kegemukan disebabkan masukan jumlah energi yang lebih besar daripada pengeluarannya, tidak saja berat badannya akan bertambah, tetapi juga tinggi badannya lebih dari mereka yang normal. Dagu pada anak yang kegemukan ini kelihatannya seperti berganda. Lalu timbulnya penumpukan lemak dibagian dadanya, memberikan gambaran seolah - olah payudaranya berkembang, yang kelihatan baik pada anak perempuan maupun anak laki-laki.
Perutnya sedemikian besarnya, sehingga kelihatan seperti menggantung. Pada anak laki - laki penisnya kelihatan mengecil karena sebagian organ ini tersembunyi dibalik jaringan lemak didaerah perut bagian bawah.
Mengatasi Kegemukan Pada Anak
Seperti sudah disebutkan bahwa kegemukan pada anak ini penyebab utamanya adalah karena jumlah energi yang masuk melalui makanan jauh lebih besar daripada jumlah energi yang dikeluarkan dengan proses pembakaran dalam tubuhnya.
Untuk mengatasi kegemukan ini pada prinsipnya kita harus mengurangi jumlah energi yang masuk dan memperbesar jumlah energi yang dikeluarkan. Tetapi hal tersebut selalu tidak semudah mengatakannya. Biasanya masalah kegemukan ini bukan hanya masalah biomedik semata-mata, tetapi ada hubungannya dengan masalah kebiasaan ataupun budaya, masalah kejiwaan dan masalah sosial lainnya. Pada banyak keadaan sukar sekali untuk menentukan apakah faktor sosial kejiwaan ini merupakan faktor primer dari timbulnya kegemukan atau merupakan faktor ikutan dari kegemukan seseorang.
Karenanya sebelum memulai suatu usaha mengatasi kegemukan pada anak ini, perlu terlebih dahulu dikumpulkan data - data, seperti misalnya:
- Usia pada saat kegemukan terjadi.
- Adanya keluarga lain yang juga gemuk.
- Kebiasaan makan atau faktor lainnya yang dapat menyebabkan kegemukan
- Aktivitas sehari-hari, apakah selalu menyendiri, berdiam diri di rumah atau selalu aktif
- Ada atau tidak adanya kelainan endokrin yang menyebabkan masalah hormonal, seperti Hypothyroidism dan lain sebagainya.
Diet Pada Anak
Berbeda dengan orang dewasa, maka seorang anak masih bertumbuh dengan baik. Jika kita berusaha untuk menurunkan berat badan anak yang kegemukan secara drastis hal ini sangat mengganggu pertumbuhannya nanti.
Terkadang pula harus diperhatikan bahwa kegemukan pada anak ini bukannya karena mereka makan terlalu banyak, tetapi disebabkan karena aktivitasnya sehari-hari sangat kurang. Dia malas bergerak, dia malas bermain dengan teman-temannya, sehingga pembakaran dalam tubuhnya sangat kurang sekali. Dalam hal seperti ini tentulah tidak bijaksana kalau makanannya dikurangi pula. Bisa - bisa pertumbuhan tinggi badannya akan sangat terganggu. Karenanya pada anak - anak yang demikian, cobalah diusahakan agar dia bisa lebih aktip, dengan menyuruhnya bergaul dan bermain dengan teman-temannya, atau sesekali membawanya berolahraga pada pagi hari.
Tetapi jika kegemukan pada anak ini memang sudah keliwatan, terapi dengan diet ini bisa dilakukan, tetapi tetap harus diperhatikan bahwa makanan yang diberikan pada anak tadi cukup mengandung bahan - bahan gizi yang esensial. Hanya nilai kalori dari makanan ini yang harus dikurangi.
Bagaimana mengurangi energi dalam makanan?
Kita sudah mengetahui bahwa sumber energi dari bahan makanan kita berasal dari karbohidrat, lemak dan protein. Sedangkan vitamin, mineral dan air sama sekali tidak mengandung enersi/kalori.
Membatasi sumber energi ini pada anak - anak yang kegemukan haruslah sangat berhati - hati, jangan sampai karena keinginan mengurangi kalori ini, lalu pertumbuhan anak menjadi terganggu.
Perhatikanlah hal-hal yang berikut:
1. Mengurangi protein terlampau banyak akan menyebabkan terjadinya apa yang disebut sebagai “nitrogen balance” yang negatip. Akibatnya nanti fungsi yang dilakukan oleh protein ini dalam tubuh menjadi terganggu, sehingga pembentukan enzim, hormon dan sebagainya, akan berkurang. Bisa terjadi pula otot - otot menjadi mengecil, karena salah satu fungsi protein adalah sebagai zat pembangun sel - sel tubuh kita.
2. Mengurangi lemak dalam makanan baik sekali sebab lemak mengandung jumlah kalori yang lebih besar daripada karbohidrat dan protein. Tetapi jangan dikurangi terlalu banyak karena bisa menyebabkan rasa dari makanan menjadi hambar dan tidak menyenangkan. Anak-anak menjadi malas makan dan mengakibatkan kekurangan berbagai jenis lemak yang esensial.
3. Pada umumnya kegemukan terjadi disebabkan anak terlalu banyak memakan berbagai jenis gula dan tepung. Karenanya adalah lebih baik mengurangi jumlah karbohidrat ini dalam menu makanan anak yang kegemukan.
4. Untuk memenuhi kebutuhan anak akan vitamin, dapat diberikan berbagai jenis sayur-sayuran atau buah - buahan. Disamping rasanya yang menyenangkan, umumnya juga sayur - sayuran dan buah - buahan ini banyak mengandung serat, sehingga dapat menghilangkan rasa lapar, menyebabkan cepat merasa kenyang dan mencegah timbulnya konstipasi/sukar buang air besar.
5. Dengan diet yang diatur terkadang bisa terjadi kekurangan berbagai jenis mineral tertentu, seperti misalnya kekurangan zat besi. Tidak ada salahnya kepada anak - anak ini diberikan obat - obatan yang mengandung zat besi atau juga mengandung kalsium.
Jumlah energi yang diberikan pada anak - anak yang kegemukan ini harus sedemikian, sehingga tidak akan terjadi penumpukan lemak lagi ditubuhnya. Bahkan tubuh dipaksa untuk mempergunakan lemak yang sudah menumpuk dibawah kulitnya, untuk memenuhi kebutuhan energinya setiap hari. Jika hal ini dapat dilakukan tentulah berat badan anak ini akan menurun, kegemukan akan teratasi.
Begitupun haruslah diperhatikan agar penurunan berat badan anak yang kegemukan ini jangan drastis sekali. Sebaiknya penurunan berat badannya jangan melebihi 500 gram setiap minggunya.
Itu berarti untuk menurunkan berat anak ini sebanyak 500 gram setiap minggu, maka tubuh dipaksa untuk memakai cadangan lemaknya sebanyak 500 gram pula. Karena 1,4 gram jaringan lemak mempunyai jumlah energi yang sama dengan 1 gram lemak, maka jumlah energi yang harus dikurangi setiap minggunya adalah sebesar 3250 kkal, atau setiap harinya 450 - 500 kkal. Inilah jumlah kalori yang harus dikurangi dari makanan anak ini sehari - harinya.
Pengobatan Lainnya
Pengobatan lainnya, termasuk hal-hal yang berhubungan dengan faktor kejiwaan, juga harus dilakukan. Cobalah cari apakah ada faktor lain yang berkaitan dengan kegemukan anak tersebut di luar faktor makanan yang diberikan kepadanya. Apakah ada faktor lingkungan yang menyebabkan kegemukan itu, atau apakah ada faktor emosional, ketidak aktifan anak, faktor hormonal dan lain sebagainya. Ini semua memerlukan penanganan pula untuk mengatasi kegemukan pada anak tadi.
Perlu pula diperhatikan bahwa pemakaian obat - obatan pada anak - anak yang kegemukan tidak dianjurkan sama sekali. Efek samping dari obat - obatan itu bisa sangat besar pada anak dan selalu pula efek obat hanya terlihat selama pemberian dilakukan.
Seorang ahli gizi pernah mengemukakan suatu pandangannya tentang hubungan antara panjangnya ikat pinggang dengan panjangnya umur seseorang. Ada hubungan yang terbalik atau hubungan yang negatip antara panjangnya ikat pinggang itu dengan panjangnya umur seseorang. Semakin panjang ikat pinggang yang dipergunakan, berarti akan semakin pendek umur orang tadi.
Panjangnya ikat pinggang ini tentunya berhubungan dengan besarnya lingkaran pinggang dari pemakainya. Kalau ikat pinggang ini lebih panjang, berarti lingkaran pinggangnya juga semakin besar. Kegemukan yang tidak disertai dengan keseimbangan gizi dan aktifitas akan mempengaruhi kesehatan. [dr. Syamsul Biharan-alisadaily.com]
0 comments:
Post a Comment