Kalender Imlek (artinya “tahun bulan” atau tarikh qamariyah) yang dipakai masyarakat Tionghoa diciptakan oleh Kaisar Shih Huang Ti (247-210 SM) dari Dinasti Chin. Kaisar inilah yang mempelopori pembangunan Tembok Besar (Great Wall), dan dari nama dinasti Chin ini muncul nama “China”.
Perhitungan angka tahun kalender Imlek dimulai sejak 551 SM, saat Kung Fu-tzu (Confucius) dilahirkan. Tahun baru (Xin Nian) terjadi pada musim dingin ketika matahari pada “Rasi Buaya” (identik dengan Capricornus) antara 21 Januari sampai 19 Februari. Awal setiap bulan adalah saat konjungsi (ijtima’), sehingga tanggal kalender Imlek umumnya lebih dahulu satu hari (kadang-kadang dua hari) dari tanggal kalender Hijriyah yang diawali oleh munculnya hilal.
Kalender Imlek mempunyai siklus 12 tahun yang ditandai dengan nama-nama hewan: tikus (shu), kerbau (niu), harimau (hu), kelinci (tu), naga (liong), ular (she), kuda (ma), kambing (yang), monyet (hou), ayam (chi), anjing (kou), dan babi (chu). Agar sesuai kembali dengan matahari, tahun-tahun kerbau, naga, kambing dan anjing mempunyai bulan interkalasi, sehingga satu tahunnya 13 bulan (384 hari). Dua belas hewan ini secara bergiliran dipengaruhi oleh lima “unsur”: tanah, logam, air, kayu, dan api. Masing-masing unsur akan berpengaruh selama dua tahun. Dengan demikian, kombinasi suatu unsur dengan hewan tertentu akan berulang setiap siklus besar 60 tahun.
Pada perayaan tahun baru Imlek, orang-orang Tionghoa saling mengucapkan gong xi, fa chai (Selamat, semoga beruntung!). Warna merah (ang) mendominasi, mulai dari pakaian dan hiasan berwarna merah sampai kepada pemberian hadiah uang kepada anak-anak dalam amplop merah. Warna merah melambangkan api yang konon kabarnya dapat mengusir nasib buruk.
Tahun baru Tikus-Tanah (Earth-Rat) 2559, yang merupakan awal siklus 12 tahun dan siklus besar 60 tahun, jatuh pada tanggal 7 Februari 2008. Tahun-tahun berikutnya adalah Kerbau-Tanah 2560 (26 Januari 2009), Harimau-Logam 2561 (14 Februari 2010), Kelinci-Logam 2562 (3 Februari 2011), Naga-Air 2563 (23 Januari 2012), Ular-Air 2564 (10 Februari 2013), Kuda-Kayu 2565 (31 Januari 2014), dan seterusnya.
sumber : http://irfananshory.blogspot.com
Perhitungan angka tahun kalender Imlek dimulai sejak 551 SM, saat Kung Fu-tzu (Confucius) dilahirkan. Tahun baru (Xin Nian) terjadi pada musim dingin ketika matahari pada “Rasi Buaya” (identik dengan Capricornus) antara 21 Januari sampai 19 Februari. Awal setiap bulan adalah saat konjungsi (ijtima’), sehingga tanggal kalender Imlek umumnya lebih dahulu satu hari (kadang-kadang dua hari) dari tanggal kalender Hijriyah yang diawali oleh munculnya hilal.
Kalender Imlek mempunyai siklus 12 tahun yang ditandai dengan nama-nama hewan: tikus (shu), kerbau (niu), harimau (hu), kelinci (tu), naga (liong), ular (she), kuda (ma), kambing (yang), monyet (hou), ayam (chi), anjing (kou), dan babi (chu). Agar sesuai kembali dengan matahari, tahun-tahun kerbau, naga, kambing dan anjing mempunyai bulan interkalasi, sehingga satu tahunnya 13 bulan (384 hari). Dua belas hewan ini secara bergiliran dipengaruhi oleh lima “unsur”: tanah, logam, air, kayu, dan api. Masing-masing unsur akan berpengaruh selama dua tahun. Dengan demikian, kombinasi suatu unsur dengan hewan tertentu akan berulang setiap siklus besar 60 tahun.
Pada perayaan tahun baru Imlek, orang-orang Tionghoa saling mengucapkan gong xi, fa chai (Selamat, semoga beruntung!). Warna merah (ang) mendominasi, mulai dari pakaian dan hiasan berwarna merah sampai kepada pemberian hadiah uang kepada anak-anak dalam amplop merah. Warna merah melambangkan api yang konon kabarnya dapat mengusir nasib buruk.
Tahun baru Tikus-Tanah (Earth-Rat) 2559, yang merupakan awal siklus 12 tahun dan siklus besar 60 tahun, jatuh pada tanggal 7 Februari 2008. Tahun-tahun berikutnya adalah Kerbau-Tanah 2560 (26 Januari 2009), Harimau-Logam 2561 (14 Februari 2010), Kelinci-Logam 2562 (3 Februari 2011), Naga-Air 2563 (23 Januari 2012), Ular-Air 2564 (10 Februari 2013), Kuda-Kayu 2565 (31 Januari 2014), dan seterusnya.
sumber : http://irfananshory.blogspot.com
0 comments:
Post a Comment