責 (Ze) – kewajiban, tanggung jawab, menuntut, menghukum. Aksara mandarin lekat dengan religiusitas, ia mencerminkan kepercayaan manusia pada zaman dahulu pada eksistensi sang Pencipta. Keistimewaan aksara mandarin terutama terletak pada kompleksitasnya.
Seringkali sebuah aksara terdiri dari beberapa tanda/aksara independen yang kemudian setelah terbentuk, kemudian dari situ secara bersama memiliki sebuah makna tertentu. Sesuai dengan interpretasi dari makna masing-masing yang telah terbentuk bersama, sebuah aksara dengan demikian dapat memiliki makna yang banyak.
Disamping sebuah ketidakjelasan dari ketepatan maknanya hal tersebut membuatnya menjadi terbalik dalam hal bahwa makna yang rumit di dalam bahasa Tionghoa seringkali digambarkan dengan beberapa goresan saja.
Contoh untuk itu ialah aksara 責 (ze) yang bermakna: Kewajiban, Tanggung jawab, Mengajukan, Meminta, Menegur dan menghukum. Ia total terdiri dari 3 ideogram: 主 (zhu), 且 (qie) dan 人 (ren). 主 (zhu) adalah simbol untuk Tuhan atau ketuhanan sang pencipta dunia.
Dengan 且 (qie) disimbolisasikan aneka rupa dimensi alam semesta yang di dalamnya hidup tak terhitung banyaknya dan beraneka ragam mahluk hidup. Ideogram ke tiga, 人 (ren) adalah aksara mandarin untuk manusia. Di dalam persatuan ketiga simbol tersebut menunjukkan pemahaman manusia-manusia kala itu untuk kata tanggung jawab yang mengamat-amati manusia dan para mahluk hidup di dalam dimensi yang berbeda, sebab sang Pencipta merasa diri sendiri terpanggil untuk itu dan bertanggung jawab.
Mengambil alih tanggung jawab bermakna bagaimana diri sendiri bersikap dengan suatu cara terhadap orang lain. Barang siapa memikul tanggung jawab dan melaksanakan kewajibannya, mengamat-amati, mengajukan, menegur dan menghukum.
Maka dari itu tanggung jawab bagi orang yang memikulnya, dalam tingkatan tertentu juga senantiasa berkaitan dengan pengorbanan.(erabaru.or.id)*
Seringkali sebuah aksara terdiri dari beberapa tanda/aksara independen yang kemudian setelah terbentuk, kemudian dari situ secara bersama memiliki sebuah makna tertentu. Sesuai dengan interpretasi dari makna masing-masing yang telah terbentuk bersama, sebuah aksara dengan demikian dapat memiliki makna yang banyak.
Disamping sebuah ketidakjelasan dari ketepatan maknanya hal tersebut membuatnya menjadi terbalik dalam hal bahwa makna yang rumit di dalam bahasa Tionghoa seringkali digambarkan dengan beberapa goresan saja.
Contoh untuk itu ialah aksara 責 (ze) yang bermakna: Kewajiban, Tanggung jawab, Mengajukan, Meminta, Menegur dan menghukum. Ia total terdiri dari 3 ideogram: 主 (zhu), 且 (qie) dan 人 (ren). 主 (zhu) adalah simbol untuk Tuhan atau ketuhanan sang pencipta dunia.
Dengan 且 (qie) disimbolisasikan aneka rupa dimensi alam semesta yang di dalamnya hidup tak terhitung banyaknya dan beraneka ragam mahluk hidup. Ideogram ke tiga, 人 (ren) adalah aksara mandarin untuk manusia. Di dalam persatuan ketiga simbol tersebut menunjukkan pemahaman manusia-manusia kala itu untuk kata tanggung jawab yang mengamat-amati manusia dan para mahluk hidup di dalam dimensi yang berbeda, sebab sang Pencipta merasa diri sendiri terpanggil untuk itu dan bertanggung jawab.
Mengambil alih tanggung jawab bermakna bagaimana diri sendiri bersikap dengan suatu cara terhadap orang lain. Barang siapa memikul tanggung jawab dan melaksanakan kewajibannya, mengamat-amati, mengajukan, menegur dan menghukum.
Maka dari itu tanggung jawab bagi orang yang memikulnya, dalam tingkatan tertentu juga senantiasa berkaitan dengan pengorbanan.(erabaru.or.id)*
0 comments:
Post a Comment