Pada bagian ketiga ini masih dalam khotbah Sang Buddha di Istana Trayatrimsa Varga Rddhidhi Jnanam. Pada begian ketiga ini dijelaskan mengenai Perbandingan Jasa-jasa Berdana, Dewa Bumi Sang Prthivi Pelindung Dharma, Manfaat dari Melihat dan Mendengar, Amanat Sang Buddha Kepada Dewa dan Manusia. Berikut penjelasannya:
Didunia Jambudvipa terdapat banyak raja, menteri, pegawai negeri, Maha Grhapati, Maha Ksatria, Maha Brahmana, dan sebagainya. Seandainya mereka bertemu dengan umat yang miskin merana, bahkan bertubuh cacat, bisu, tuli, buta, dan sebagainya, bila ketika hendak berdana mereka bersikap ramah disertai senyuman atau menyuruh orang melakukannya dengan lemah lembut, maka pahala yang diperoleh akan sama dengan berdana kepada Buddha yang banyaknya bagaikan butiran pasir sungai Gangga; seandainya bertemu dengan Vihara, Stupa, atau Buddharupang, Bodhisattvarupang Sravakarupang, Pratyekkabuddharupang, lalu mereka merawatnya sehingga orang dapat melakukan puja bhakti, pemujaan semacam ini adalah berdana maha besar. Maka akan dilahirkan di Surga Trayatrimsa menjadi Raja Sakra dan menikmati kebahagian Surga hingga 3 kalpa, jika menyalurkan karma tersebut kepada para mahluk yang berada di seluruh Dharmadhatu, maka akan menjadi Maha Brahma Raja selama 10 kalpa. Seandainya bertemu Stupa, Vihara atau Buddharupang, serta Sutra-sutra peninggalan zaman dahulu, lalu memperbaiki, memelihara sendiri atau bersama-sama akan mendapat rakhmat Buddha, maka dalam ratusan ribu kelahiran akan menjadi Raja Cakravartin dan yang membantu akan menjadi raja kecil, dan jika disalurkan kepada semua mahluk hidup maka akan memperoleh pahala menjadi seorang Buddha; jika ada yang bertemu orang tua, yang sakit dan yang melahirkan, sesaat merasa iba dan memberi obat, makanan, minuman, tempat tidur, sehingga mereka merasa selamat sentosa, jasa seperti ini maka dalam masa 100 kalpa akan menjadi penguasa Surga Suddhavasa kemudian dalam masa 200 kalpa akan menjadi penguasa Sad Karmadhatu dan akhirnya menjadi Buddha, takkan terjerumus kea lam kesengsaraan untuk selama-lamanya, bahkan dalam ratusan ribu kelahiran mereka takkan mendengar suara kesedihan. Hukum berdana itu sangatlah menakjubkan, demikianlah sabda Sang Buddha mengenai jasa-jasa berdana
Menurut pendapat Dewa Bumi Sang Prthivi Pelindung Dharma jika menyediakan satu tempat yang bersih di sebelah selatan dalam rumahnya, kemudian membuat ruang dari tanah, batu bamboo, atau kayu, dan meletakkan rupang Ksitigarbha Bodhisattva yang terbuat dari emas atau peras atau tembaga atau besi dan tiap hari dihormati dan dipuja dengan dupa, sambila memuliakan nama-Nya dan jasa-jasa-Nya. Tempat pemukiman pemuja itu akan menjadi selamat sentosa dan mendapat 10 keuntungan, yaitu:
1. tanah atau kebunnya menjadi subur, akan menghasilkan panen yang melimpah
2. sekeluarga akan sehat selalu, rumahnya aman tentram
3. leluhurnya, orang tua dan keluarganya yang almarhum akan dilahirkan di Surga
4. keluarga yang masih ada akan mendapatkan keberuntungan dan panjang usia
5. segala permohonan akan terpenuhi
6. terhindar dari musibah banjir dan kebakaran
7. terhindar dari kerugian dan pemborosan, selalu tercukupi
8. tiada mimpi buruk yang mengganggu
9. selalu dilindungi para dewa Bumi dan dewa Surga
10. selalu bertemu dan dibantu para suciwan yang bijak hingga si pemuja mudah mencapai kebodhian
Ksitigarbha Bodhisattva mempunyai hubungan batin yang erat dengan umat Jambudvipa. Ketika khotbah selesai, Sang Buddha mengucapkan sebuah gatha, demikianlah gathanya:
Kekuatan Ksitigarbha Bodhisattva sungguh luar biasa
Mengisahkannya jutaam kalpa pun tak kunjung habis!
Mendengar, melihat, dan menghormat-Nya sesaat saja,
Manfaatnya bagi dewa dan manusia tak terbatas!
Baik pria, wanita, maupun dewa, naga,
Yang akan terjerumus ke alam sengsara karena saatnay tiba,
Berkat berlindung kepada Ksatria Sejati setulus hati,
Usia bertambah, karma berat pun lenyap musnah!
Semasa kecil kehilangan cinta kasih ayah bunda,
Entah mereka berada di alam mana,
Kakak adik serta sanak keluarga.
Sejak lahir tak mengenal satu sama lain.
Dengan melukis gambar Ksatria Sejati,
Menghormat, memuja setulus hati,
Tida atau tujuh hari memuliakan nama-Nya,
Beliau menampakkan tubuh Anantayakaya!
Menunjukkan tempat sanak keluarganya berada.
Sekalipun telah terjerumus kea lam sengsara,
Dapat ditolong-Nya terbebas dari derita!
Jika saja setia percaya teguh tak tergoyahkan,
Kelak pasti akan tercatat sebagai calon Buddha!
Jika ingin mencapai Anuttara Samyaksambodhi,
Hingga terbebaskan dari penderitaan Triloka,
Setelah tumbuh Boddhicittanya
Hormat dan pujalah dulu Ksatria Sejati ini,
Segala cita-cita segera akan terkabul,
Tiada lagi karma penghalang
Menuju kesadaran Agung!
Ada orang berhasrat mengkaji Sutra Mahayana,
Ingin menyebrangkan umat ke Pantai Bahagia,
Meskipun tekad ini besar tidak terperikan,
Tiap menghapal terlupakan, waktu terbuang percuma,
Karena karma buruk terdahulu belum terhapuskan,
Tak teringat sebait Gatha sekata Sutra.
Puja bhakti kepada Ksitigarbha Bodhisattva,
Dengan dupa, bunga, busana, makanan, minuman, serta barang berharga.
Letakkan secawan air bersih di altar Ksatria Sejati,
Satu hari satu malam kemudian minumlah dengan khidmatnya,
Setelah itu pantang daging, alkohol, dusta, dan wanita.
Dua puluh satu hari jangan membunuh sesame mahluk,
Sepenuh hatikenang Ksatria Sejati.
Dalam mimpi akan berjumpa Ksitigarbha Bodhisattva Anantayakaya,
Bangun dari mimpi keenam indera jernih bersih,
Sutra, Buddha Dharma tertanam dalam sanubari abadi,
Daya Prabhava Ksitigarbha tidak terlukiskan,
Membuat orang demikian bijak dan bestari.
Umat yang menderita miskin papa lagi berpenyakit,
Kediamannya buruk sekali, keluarganya meninggalkan pergi,
Atau selalu ketakutan di dalam mimpi,
Begitu pula mengalami kegagalan ekonomi,
Pujalah Sang Ksitigarbha sepenuh hati,
Berangsur penderitaan akan lenyap sama sekali,
Mimpi yang buruk takkan mengganggu lagi,
Sandang pangan cukup selalu dilindungi Mahluk Suci yang berbudi!
Jika harus mendaki gunung menuruni lembah, masuk hutan rimba, mengarungi lautan lepas,
Bertemu satwa buas lagi dihadang orang jahat,
Atau datang lagi Setan, Iblis serta Badai ganas,
Segala rintangan dan berbagai penderitaan,
Ingatlah Ksitigarbha Bodhisattva sebelum berangkat,
Pujalah Neliau dengan tulus ikhlas penuh khidmat,
Meskipun berada dalam kesulitan maha luar-biasa,
Sekejap sirna lenyap semua berkat Buddha Dharma.
...
Amanat Sang Buddha dalam pertemuan agung antara ratusan ribu koti Buddha, Bodhisattva Mahasattva, dewa, naga, kedelapan kelompok mahluk, para manusia yang belum terbebas dari Triloka adalah agar mereka tidak terjerumus ke dalam alam kesengsaraan barang satu hari satu malam juga.
Umat jambudvipa memiliki sifat tabiatnya dan kemauannya tidak menentu, wataknya mudah mengarah kepada keburukan-keburukan. Sekalipun mereka menyatakan keinginan baiknya, tak lamnya kemudian mereka berubah. Jika mereka bertemu dengan keburukan-keburukan, hal itu akan cepat berkembang subur.
Ketika itu Sang Buddha mengucapkan Gatha:
“Dewa manusia di masa yang akan datang,
Kuserahkan kepada engkau dengan penuh keyakinan,
Selamatkan mereka denagn daya Maha Prabhava, Sekali-kali jangan ada yang terjerumus ke salah satu alam kesengsaraan.
Pada masa yang akan datang, jika terdapat seorang pria atau wanita yang berbudi, melihat gambar Ksitigarbha Bodhisattva dan mendengar Sutra ini lalu memuja Beliau dengan dupa, dan memuliakan nama-Nya, maka putra-putri yang berbudi tersebut akan memperoleh 28 macam manfaat seperti berikut:
1. Selalu dilindungi Dewa, Naga, Asta Gatya, selamat sentosa.
2. Jasa-jasa dan kebajikan makin bertambah.
3. Terkumpul benih kebaikan dari Buddha Dharma.
4. Tidak mundur dari jalan Anuttara Samyaksambodhi.
5. Cukup sandang pangan.
6. Terhindar dari segala musibah dan wabah penyakit.
7. Terhindar dari banjir dan kebakaran.
8. Terbebas dari pencurian dan perampokan.
9. Selalu disegani orang.
10. Selalu mendapat dukungan dan bantuan dari para Mahluk Suci.
11. Yang wanita akan dapat menjadi pria pada kehidupan yang akan datang.
12. Dapat dilahirkan sebagai putrid raja atau bangsawan.
13. Mendapatkan paras muka yang cantik elok, dimana-mana sidukai orang.
14. Selalu mendapat kesempatan untuk dilahirkan di alam Surga.
15. Akan lahir sebagai raja atau kepala Negara.
16. Dapat mengetahui kehidupan di masa yang silam.
17. Cita-citanya selalu terkabul.
18. Keluarganya selalu tentram dan bahagia.
19. Semua malapetaka lenyap.
20. Terhindar dari tiga jalur kesengsaraan.
21. Semua jalan bebas hambatan.
22. Mimpinya selalu indah.
23. Leluhurnya ikut terbebas dari belenggu penderitaan.
24. Jika leluhurnya pernah menanam kebaikan, dapat membantunya lahir di Surga.
25. Mendapat pujian para suciwan.
26. Cerdas tangkas, cekatan, dan tajam pikirannya.
27. Memiliki jiwa yang welas asih.
28. Akhirnya akan mencapai Kebuddhaan.
Apabila para Dewa, Naga, Malaikat Bumi, Malaikat Surga, para Raja Setan, dan pengikutnya, baik yang berada di masa sekarang maupun di masa yang akan datang, setelah mendengar nama Ksitigarbha Bodhisattva, lalu mereka memberi hormat kepada rupang-Nya atau mereka pernah mendengar kisah suci Beliau, lalu memuji jasa-jasa Beliau serta menghormati-Nya dengan tulus ikhlas, maka mereka akan mendapatkan 7 macam manfaat sebagai berikut:
1. Mereka akan cepat meningkat kea lam yang lebih suci.
2. Karma buruk yang diperbuat di masa yang silam akan lenyap.
3. Selalu dilindungi oleh para Buddha.
4. Kesadaran Bodhi yang telah dicapai takkan menyusut.
5. Kekuatan dan kebijakan makin bertambah.
6. Memiliki daya pengetahuan di masa silam dan masa yang akan datang.
Ketika itu di Surga Trayatrimsa turun hujan berbagai bunga harum semerbak, jubah surga, dan ratna mutu manikin sebagai persembahan puja kepada Sakyamuni Buddha dan Ksitigarbha Bodhisattvs. Juga sebagai tanda terima kasih yang mendalam atas jasa-jasa Sang Buddha yang telah memberikan khotbah yang tiada ternilai dan penghormatan yang setinggi-tingginya kepada Ksatria Sejati Ksitigarbha Bodhisattva.
Didunia Jambudvipa terdapat banyak raja, menteri, pegawai negeri, Maha Grhapati, Maha Ksatria, Maha Brahmana, dan sebagainya. Seandainya mereka bertemu dengan umat yang miskin merana, bahkan bertubuh cacat, bisu, tuli, buta, dan sebagainya, bila ketika hendak berdana mereka bersikap ramah disertai senyuman atau menyuruh orang melakukannya dengan lemah lembut, maka pahala yang diperoleh akan sama dengan berdana kepada Buddha yang banyaknya bagaikan butiran pasir sungai Gangga; seandainya bertemu dengan Vihara, Stupa, atau Buddharupang, Bodhisattvarupang Sravakarupang, Pratyekkabuddharupang, lalu mereka merawatnya sehingga orang dapat melakukan puja bhakti, pemujaan semacam ini adalah berdana maha besar. Maka akan dilahirkan di Surga Trayatrimsa menjadi Raja Sakra dan menikmati kebahagian Surga hingga 3 kalpa, jika menyalurkan karma tersebut kepada para mahluk yang berada di seluruh Dharmadhatu, maka akan menjadi Maha Brahma Raja selama 10 kalpa. Seandainya bertemu Stupa, Vihara atau Buddharupang, serta Sutra-sutra peninggalan zaman dahulu, lalu memperbaiki, memelihara sendiri atau bersama-sama akan mendapat rakhmat Buddha, maka dalam ratusan ribu kelahiran akan menjadi Raja Cakravartin dan yang membantu akan menjadi raja kecil, dan jika disalurkan kepada semua mahluk hidup maka akan memperoleh pahala menjadi seorang Buddha; jika ada yang bertemu orang tua, yang sakit dan yang melahirkan, sesaat merasa iba dan memberi obat, makanan, minuman, tempat tidur, sehingga mereka merasa selamat sentosa, jasa seperti ini maka dalam masa 100 kalpa akan menjadi penguasa Surga Suddhavasa kemudian dalam masa 200 kalpa akan menjadi penguasa Sad Karmadhatu dan akhirnya menjadi Buddha, takkan terjerumus kea lam kesengsaraan untuk selama-lamanya, bahkan dalam ratusan ribu kelahiran mereka takkan mendengar suara kesedihan. Hukum berdana itu sangatlah menakjubkan, demikianlah sabda Sang Buddha mengenai jasa-jasa berdana
Menurut pendapat Dewa Bumi Sang Prthivi Pelindung Dharma jika menyediakan satu tempat yang bersih di sebelah selatan dalam rumahnya, kemudian membuat ruang dari tanah, batu bamboo, atau kayu, dan meletakkan rupang Ksitigarbha Bodhisattva yang terbuat dari emas atau peras atau tembaga atau besi dan tiap hari dihormati dan dipuja dengan dupa, sambila memuliakan nama-Nya dan jasa-jasa-Nya. Tempat pemukiman pemuja itu akan menjadi selamat sentosa dan mendapat 10 keuntungan, yaitu:
1. tanah atau kebunnya menjadi subur, akan menghasilkan panen yang melimpah
2. sekeluarga akan sehat selalu, rumahnya aman tentram
3. leluhurnya, orang tua dan keluarganya yang almarhum akan dilahirkan di Surga
4. keluarga yang masih ada akan mendapatkan keberuntungan dan panjang usia
5. segala permohonan akan terpenuhi
6. terhindar dari musibah banjir dan kebakaran
7. terhindar dari kerugian dan pemborosan, selalu tercukupi
8. tiada mimpi buruk yang mengganggu
9. selalu dilindungi para dewa Bumi dan dewa Surga
10. selalu bertemu dan dibantu para suciwan yang bijak hingga si pemuja mudah mencapai kebodhian
Ksitigarbha Bodhisattva mempunyai hubungan batin yang erat dengan umat Jambudvipa. Ketika khotbah selesai, Sang Buddha mengucapkan sebuah gatha, demikianlah gathanya:
Kekuatan Ksitigarbha Bodhisattva sungguh luar biasa
Mengisahkannya jutaam kalpa pun tak kunjung habis!
Mendengar, melihat, dan menghormat-Nya sesaat saja,
Manfaatnya bagi dewa dan manusia tak terbatas!
Baik pria, wanita, maupun dewa, naga,
Yang akan terjerumus ke alam sengsara karena saatnay tiba,
Berkat berlindung kepada Ksatria Sejati setulus hati,
Usia bertambah, karma berat pun lenyap musnah!
Semasa kecil kehilangan cinta kasih ayah bunda,
Entah mereka berada di alam mana,
Kakak adik serta sanak keluarga.
Sejak lahir tak mengenal satu sama lain.
Dengan melukis gambar Ksatria Sejati,
Menghormat, memuja setulus hati,
Tida atau tujuh hari memuliakan nama-Nya,
Beliau menampakkan tubuh Anantayakaya!
Menunjukkan tempat sanak keluarganya berada.
Sekalipun telah terjerumus kea lam sengsara,
Dapat ditolong-Nya terbebas dari derita!
Jika saja setia percaya teguh tak tergoyahkan,
Kelak pasti akan tercatat sebagai calon Buddha!
Jika ingin mencapai Anuttara Samyaksambodhi,
Hingga terbebaskan dari penderitaan Triloka,
Setelah tumbuh Boddhicittanya
Hormat dan pujalah dulu Ksatria Sejati ini,
Segala cita-cita segera akan terkabul,
Tiada lagi karma penghalang
Menuju kesadaran Agung!
Ada orang berhasrat mengkaji Sutra Mahayana,
Ingin menyebrangkan umat ke Pantai Bahagia,
Meskipun tekad ini besar tidak terperikan,
Tiap menghapal terlupakan, waktu terbuang percuma,
Karena karma buruk terdahulu belum terhapuskan,
Tak teringat sebait Gatha sekata Sutra.
Puja bhakti kepada Ksitigarbha Bodhisattva,
Dengan dupa, bunga, busana, makanan, minuman, serta barang berharga.
Letakkan secawan air bersih di altar Ksatria Sejati,
Satu hari satu malam kemudian minumlah dengan khidmatnya,
Setelah itu pantang daging, alkohol, dusta, dan wanita.
Dua puluh satu hari jangan membunuh sesame mahluk,
Sepenuh hatikenang Ksatria Sejati.
Dalam mimpi akan berjumpa Ksitigarbha Bodhisattva Anantayakaya,
Bangun dari mimpi keenam indera jernih bersih,
Sutra, Buddha Dharma tertanam dalam sanubari abadi,
Daya Prabhava Ksitigarbha tidak terlukiskan,
Membuat orang demikian bijak dan bestari.
Umat yang menderita miskin papa lagi berpenyakit,
Kediamannya buruk sekali, keluarganya meninggalkan pergi,
Atau selalu ketakutan di dalam mimpi,
Begitu pula mengalami kegagalan ekonomi,
Pujalah Sang Ksitigarbha sepenuh hati,
Berangsur penderitaan akan lenyap sama sekali,
Mimpi yang buruk takkan mengganggu lagi,
Sandang pangan cukup selalu dilindungi Mahluk Suci yang berbudi!
Jika harus mendaki gunung menuruni lembah, masuk hutan rimba, mengarungi lautan lepas,
Bertemu satwa buas lagi dihadang orang jahat,
Atau datang lagi Setan, Iblis serta Badai ganas,
Segala rintangan dan berbagai penderitaan,
Ingatlah Ksitigarbha Bodhisattva sebelum berangkat,
Pujalah Neliau dengan tulus ikhlas penuh khidmat,
Meskipun berada dalam kesulitan maha luar-biasa,
Sekejap sirna lenyap semua berkat Buddha Dharma.
...
Amanat Sang Buddha dalam pertemuan agung antara ratusan ribu koti Buddha, Bodhisattva Mahasattva, dewa, naga, kedelapan kelompok mahluk, para manusia yang belum terbebas dari Triloka adalah agar mereka tidak terjerumus ke dalam alam kesengsaraan barang satu hari satu malam juga.
Umat jambudvipa memiliki sifat tabiatnya dan kemauannya tidak menentu, wataknya mudah mengarah kepada keburukan-keburukan. Sekalipun mereka menyatakan keinginan baiknya, tak lamnya kemudian mereka berubah. Jika mereka bertemu dengan keburukan-keburukan, hal itu akan cepat berkembang subur.
Ketika itu Sang Buddha mengucapkan Gatha:
“Dewa manusia di masa yang akan datang,
Kuserahkan kepada engkau dengan penuh keyakinan,
Selamatkan mereka denagn daya Maha Prabhava, Sekali-kali jangan ada yang terjerumus ke salah satu alam kesengsaraan.
Pada masa yang akan datang, jika terdapat seorang pria atau wanita yang berbudi, melihat gambar Ksitigarbha Bodhisattva dan mendengar Sutra ini lalu memuja Beliau dengan dupa, dan memuliakan nama-Nya, maka putra-putri yang berbudi tersebut akan memperoleh 28 macam manfaat seperti berikut:
1. Selalu dilindungi Dewa, Naga, Asta Gatya, selamat sentosa.
2. Jasa-jasa dan kebajikan makin bertambah.
3. Terkumpul benih kebaikan dari Buddha Dharma.
4. Tidak mundur dari jalan Anuttara Samyaksambodhi.
5. Cukup sandang pangan.
6. Terhindar dari segala musibah dan wabah penyakit.
7. Terhindar dari banjir dan kebakaran.
8. Terbebas dari pencurian dan perampokan.
9. Selalu disegani orang.
10. Selalu mendapat dukungan dan bantuan dari para Mahluk Suci.
11. Yang wanita akan dapat menjadi pria pada kehidupan yang akan datang.
12. Dapat dilahirkan sebagai putrid raja atau bangsawan.
13. Mendapatkan paras muka yang cantik elok, dimana-mana sidukai orang.
14. Selalu mendapat kesempatan untuk dilahirkan di alam Surga.
15. Akan lahir sebagai raja atau kepala Negara.
16. Dapat mengetahui kehidupan di masa yang silam.
17. Cita-citanya selalu terkabul.
18. Keluarganya selalu tentram dan bahagia.
19. Semua malapetaka lenyap.
20. Terhindar dari tiga jalur kesengsaraan.
21. Semua jalan bebas hambatan.
22. Mimpinya selalu indah.
23. Leluhurnya ikut terbebas dari belenggu penderitaan.
24. Jika leluhurnya pernah menanam kebaikan, dapat membantunya lahir di Surga.
25. Mendapat pujian para suciwan.
26. Cerdas tangkas, cekatan, dan tajam pikirannya.
27. Memiliki jiwa yang welas asih.
28. Akhirnya akan mencapai Kebuddhaan.
Apabila para Dewa, Naga, Malaikat Bumi, Malaikat Surga, para Raja Setan, dan pengikutnya, baik yang berada di masa sekarang maupun di masa yang akan datang, setelah mendengar nama Ksitigarbha Bodhisattva, lalu mereka memberi hormat kepada rupang-Nya atau mereka pernah mendengar kisah suci Beliau, lalu memuji jasa-jasa Beliau serta menghormati-Nya dengan tulus ikhlas, maka mereka akan mendapatkan 7 macam manfaat sebagai berikut:
1. Mereka akan cepat meningkat kea lam yang lebih suci.
2. Karma buruk yang diperbuat di masa yang silam akan lenyap.
3. Selalu dilindungi oleh para Buddha.
4. Kesadaran Bodhi yang telah dicapai takkan menyusut.
5. Kekuatan dan kebijakan makin bertambah.
6. Memiliki daya pengetahuan di masa silam dan masa yang akan datang.
Ketika itu di Surga Trayatrimsa turun hujan berbagai bunga harum semerbak, jubah surga, dan ratna mutu manikin sebagai persembahan puja kepada Sakyamuni Buddha dan Ksitigarbha Bodhisattvs. Juga sebagai tanda terima kasih yang mendalam atas jasa-jasa Sang Buddha yang telah memberikan khotbah yang tiada ternilai dan penghormatan yang setinggi-tingginya kepada Ksatria Sejati Ksitigarbha Bodhisattva.
0 comments:
Post a Comment